Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Usul Kenaikan Tunjangan Prajurit di Papua dan Perbatasan, Anggota Komisi I: Kami Dukung

Kompas.com - 10/09/2023, 17:57 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR RI Hasbi Anshory mengatakan bahwa dirinya dan Komisi I mendukung terkait usulan kenaikkan tunjangan prajurit TNI di Papua dan daerah terluar atau perbatasan.

“Pada prinsipnya kami mendukung, apalagi prajurit yang ada di wilayah terluar ataupun di Papua, risikonya lebih tinggi,” kata Hasbi ditemui di sela-sela latihan puncak Super Garuda Shield 2023 di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, Minggu (10/9/2023).

Namun, Hasbi mengatakan, Komisi I DPR masih membahas wacana kenaikkan tunjangan tersebut.

“Terkait di Papua memang harus ada tunjangan khusus, tapi lagi dibahas di Komisi I,” ujar anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem itu.

Baca juga: Panglima TNI Usulkan Kenaikan Tunjangan Prajurit di Papua dan Perbatasan, Sebut Tak Pernah Dievaluasi 22 Tahun

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengusulkan ke Komisi I DPR RI agar tunjangan prajurit di Papua dan daerah terluar/perbatasan dinaikkan.

Usulan itu termasuk yang dibahas dalam rapat kerja Kementerian Pertahanan dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 6 September 2023.

Panglima Yudo mengatakan, tunjangan prajurit, khususnya di Papua, tidak pernah dievaluasi selama 22 tahun terakhir.

“Ya itu kami ajukan kepada pemerintah, kapan disetujui. Karena memang sudah 22 tahun, dari tahun 2001 kalau enggak salah (tidak dievaluasi), itu kan tunjangan untuk daerah terpencil, kemudian Papua ini kan masih yang lama (tunjangannya),” kata Yudo ditemui di sela-sela latihan puncak Super Garuda Shield 2023 di Puslatpur Marinir Baluran, Situbondo, Minggu.

Baca juga: Gelar Super Garuda Shield, Panglima TNI: Kita Sudah Selevel AS-Australia, Tak Perlu Merasa di Bawah

Kepada Komisi I, Yudo Margono mengungkapkan, tunjangan prajurit di Papua dan daerah terluar/perbatasan sangatlah kecil.

“Malah dari para anggota DPR (mengatakan), ‘Bapak ngajukan juga masih terlalu kecil, tingkatkan lagi menjadi tiga kali lipat’. Silakan wakil rakyat yang menilai. Kami ajukan itu,” ujar Yudo Margono.

Dilansir dari harian Kompas, selama ini tunjangan untuk prajurit tamtama yang bertugas di Papua hanya Rp 350.000 per bulan.

Oleh karena itu, Yudo Margono mengusulkan agar tunjangan tersebut dinaikkan menjadi dua kali lipatnya atau sekitar Rp 700.000.

Selain itu, TNI juga memerlukan tambahan anggaran untuk pembangunan pos-pos jaga perbatasan yang kondisinya kini banyak yang sudah tidak layak.

Anggaran untuk pembangunan pos pengamanan ini diusulkan di luar anggaran yang terprogram.

Baca juga: KTT Ke-43 ASEAN Usai, Panglima TNI: Untuk Masyarakat, Maaf Sudah Rela Diganggu demi Nama Baik Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com