Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama Politik PDI-P Bukan untuk Berkuasa, Hasto: Kami Percaya Demokrat Juga Begitu

Kompas.com - 10/09/2023, 17:37 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyambut positif adanya komunikasi yang sedang berjalan dengan Partai Demokrat dalam rangka penjajakan kerja sama politik untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Namun, Hasto menjelaskan bahwa PDI-P ingin partai politik yang bekerja sama nantinya, tidak menargetkan soal kekuasaan.

"Maka kami juga memberikan penjelasan bahwa bekerja sama dengan PDI Perjuangan, Pak Ganjar Pranowo bukan ingin berkuasa, tetapi tuanku adalah rakyat," kata Hasto ditemui di Kantor DPD PDI-P Provinsi Banten, Minggu (10/9/2023).

"Jadi berbeda dengan yang di sana. Jadi, ini yang mendasari sehingga komitmen terhadap bangsa dan negara ini harus dikedepankan. Dan kami percaya bahwa Demokrat juga mengedepankan hal itu," ujarnya.

Baca juga: PPP Terbuka Demokrat Gabung Poros Ganjar, Mardiono Sebut SBY-Megawati Akur

Hasto lantas mengungkapkan perkembangan komunikasi yang dibangun PDI-P dan Demokrat saat ini.

Pertama, menurutnya, kerja sama politik antara PDI-P dan Demokrat memiliki sejumlah tahapan.

"Tahap komunikasi politik sudah dilakukan, bahkan sudah cair, kita sudah saling berkomunikasi. Mbak Puan (Ketua DPP PDI-P Puan Maharani) berkomunikasi dengan Mas AHY (Ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono) bahkan pertemuan yang diadakan di Gelora Bung Karno itu mendapatkan respons sangat positif dari masyarakat Indonesia," katanya.

Selain itu, Hasto mengaku komunikasi juga dilakukan oleh dirinya dan Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Baca juga: Saat PDI-P Terus Gulirkan Rencana Pertemuan Megawati-SBY untuk Kerja Sama Pilpres 2024...

Kemudian, komunikasi juga dilakukan antar fraksi kedua partai di DPR RI.

"Ini merupakan hal yang positif. Kerja sama itu merupakan bagian dari dedikasi bagi bangsa dan negara. Sehingga, ketika nantinya misalnya ada jodoh, itu akan sama sama memperkuat. Karena didasarkan pada komitmen, bukan pada kepentingan sesaat," ujarnya.

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan, partainya akan berkoalisi atau bekerja sama politik dengan partai yang memperjuangkan prinsip kesetaraan.

Hal ini disampaikannya merespons dinamika yang menyebut Demokrat tengah intens berkomunikasi dengan PDI-P untuk menjajaki kerja sama pada Pemilu 2024.

"Kita ingin, berharap bisa diterima di koalisi atau kerja sama yang mengedepankan prinsip kesejajaran dan kesetaraan, sesuai dengan apa yang prinsipnya Bung Karno," kata Herzaky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/9/2023).

Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat tengah menjajaki koalisi baru setelah keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Demokrat mengatakan, bisa saja bergabung dengan poros yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) atau poros yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres.

Baca juga: Demokrat Punya Kans Masuk Koalisi Lain Jika Tak Syaratkan AHY Cawapres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com