Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita WNI Korban TPPO: Ditawari Jadi Telemarketing di Dubai, Dikirim ke Myanmar untuk Menipu

Kompas.com - 22/07/2023, 09:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mawar (nama samaran) menjadi salah satu korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus penipuan daring (online scam) yang belakangan marak di wilayah Asia Tenggara.

Penipuan itu bermula ketika ia dan temannya tertarik dengan lowongan kerja menjadi telemarketing di Dubai. Gajinya senilai 800 dollar AS ekuivalen Rp 11,9 juta (Rp 14.900/dollar AS). Ia sebelumnya sudah menjadi pekerja di Jakarta.

Untuk memastikan pekerjaan tersebut sesuai dengan yang diinginkan, temannya pergi lebih dulu.

Selang beberapa waktu kemudian, Mawar dihubungi temannya.

"Setelah pergi duluan, dia (bilang) benar. Bilangnya enak, jadi telemarketing di bidang kecantikan di Dubai. Gaji sekian, kontraknya enam bulan," kata Mawar memulai cerita dalam diskusi tentang TPPO secara daring, Jumat (21/7/2023). 

Baca juga: Soal TPPO, Kemenlu: Jika Kerja ke Luar Negeri Tanpa Tanda Tangan Kontrak Dulu, Patut Dicurigai

"Tapi masih ada kebimbangan, (setelah kerja nanti) bisa pulang apa enggak. (Dia bilang) Bisa dua bulan sekali," lanjut dia. 

Mawar lantas dibujuk rayu agar menyusul teman karibnya. Ia pun menyanggupi setelah sebelumnya sempat menolak. Seluruh biaya penerbangan hingga hotel, dan biaya makan, ditanggung oleh pemberi kerja.

Setelah paspor miliknya jadi, temannya mengabarkan bahwa kantor dan seluruh pekerjanya dipindah ke Thailand. Di situ, Mawar kembali bimbang akan pergi atau tetap tinggal di Indonesia.

"Karena ada rasa enggak enak sama teman, ya sudah mengiyakan. Teman aku bilang gini, 'paspor kamu sudah ada, lagipula kalau ke Thailand tiketnya lebih murah (untuk pulang) ke Indonesia, tiketnya juga enggak mahal. Terus didorong, akhirnya ya sudah terbang," kata Mawar.

 

Ditemani orang tidak dikenal

Selama perjalanan dari Jakarta ke Bangkok, Mawar mengaku kerap ditempel atau ditemani oleh orang tidak dikenal. Orang itu memakai pakaian serba hitam, mulai dari jaket, celana, hingga topi.

Baca juga: Rawat 6 Korban TPPO, Polda Metro: Semua Kehilangan Satu Ginjalnya

Mawar tidak melihat secara jelas bentuk wajahnya karena orang itu memakai masker. Namun ia sempat melihat bentuk matanya yang kecil.

Tak beberapa lama, orang tersebut menunjukkan foto Mawar di ponselnya, dan meminta Mawar untuk mengikutinya.

Saat keluar dari bandara, ia kembali ditemani oleh orang yang berbeda.

"Dia tunjukkin foto aku. Dia kasih lihat foto aku, suruh masuk ke dalam (mobil) enggak pakai bicara apapun. Diberhentiin di hotel, aku enggak boleh ke keluar selama tiga hari. Itu (selama tiga hari) makanan ada yang kirimin," beber dia.

 

Diterbangkan ke Maesot

Rupanya, perjalanan Mawar masih panjang. Usai tiga hari berada di hotel, dia kembali diterbangkan dari Bangkok ke Maesot, Thailand. Maesot merupakan wilayah perbatasan antara Thailand dengan Myanmar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com