Diversifikasi ekonomi dan pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah juga penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi.
Kemudian Ketahanan Sosial-Budaya yang mencakup harmoni sosial, keadilan, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat –penguat pula membangun peradaban yang inklusif, perlu memperkuat hubungan sosial yang harmonis antarindividu dan kelompok, menghormati keanekaragaman budaya, dan memastikan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pelayanan dasar lainnya.
Dan Ketahanan Nasional, yang melibatkan aspek pertahanan dan keamanan, juga untuk menjaga kedaulatan negara.
Dalam perkembangan peradaban yang kompleks, penting untuk membangun kekuatan pertahanan yang modern, profesional, dan adaptif terhadap ancaman yang berkembang.
Hal ini melibatkan pemenuhan kebutuhan pertahanan, peningkatan kemampuan intelijen, dan kerjasama internasional dalam menjaga keamanan negara.
Ideologi Pancasila merupakan landasan dalam pembentukan kebijakan negara, sistem politik, dan pembangunan nasional di Indonesia.
Pancasila menjadi semacam pegangan nilai dan prinsip bagi warga negara Indonesia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Ideologi Pancasila tetap relevan dalam konteks perkembangan peradaban saat ini di Indonesia.
Beberapa relevansi ideologi Pancasila dalam konteks peradaban kini, antara lain adalah menjaga keadilan sosial. Ideologi Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam konteks peradaban saat ini, berarti menjaga dan memperjuangkan kesetaraan hak, kesempatan, dan akses bagi semua lapisan masyarakat.
Melalui kebijakan yang berpihak pada kaum marginal, perlindungan sosial yang luas, dan upaya pengentasan kemiskinan, Pancasila berperan dalam membangun peradaban yang inklusif dan adil.
Menjunjung tinggi persatuan dalam keragaman budaya, agama, suku, dan bahasa. Ideologi Pancasila menekankan pentingnya persatuan dalam keragaman ini.
Dalam peradaban kini, berarti mempromosikan penghargaan terhadap keberagaman dan menghindari sentimen diskriminasi atau konflik antargrup.
Melalui pengembangan kesadaran multikultural, dialog antaragama dan suku, serta inklusi sosial, Pancasila mendorong peradaban yang harmonis dan saling menghormati.
Lantas partisipasi demokratis, di mana Ideologi Pancasila menekankan pentingnya partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan melalui mekanisme demokrasi.