Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Ketahanan Ideologi Pancasila di Tengah Peradaban

Kompas.com - 04/07/2023, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

IDEOLOGI bukan hanya sebuah pemikiran, tetapi pemikiran yang dikejar dan diikuti oleh banyak orang dan bangsa.

Maka ideologi menjadi suatu sistem pemikiran yang mengatur nilai-nilai, keyakinan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang menjadi landasan suatu bangsa. Dengan demikian, ini menjadi sumber inspirasi nasional dan sumber aspirasi kehidupan.

Bersamaan pula membentuk identitas nasional, memberikan arah bagi pembangunan sosial dan politik, serta memengaruhi kebijakan publik.

Ideologi politik biasanya mengenai bagaimana kekuasaan seharusnya diorganisasi dan dijalankan. Konsep gatra untuk ketahanan nasional membedakan antara gatra alamiah (tri gatra) yang terdiri dari 3 gatra, dan gatra sosial (panca gatra) yang terdiri dari 5 gatra.

Astagatra adalah konsep ketahanan nasional yang dikembangkan di Indonesia. Dalam perkembangan peradaban saat ini, membangun Ketahanan Nasional Astagatra dapat memiliki beberapa implikasi penting, antara lain menghadapi perubahan sosial dan budaya yang pesat, penting untuk mempertahankan dan memperkuat ideologi yang menjadi pijakan peradaban.

Hal ini melibatkan penanaman nilai-nilai kebangsaan, toleransi, persatuan, dan kebhinekaan sebagai landasan pemikiran dan tindakan dalam masyarakat.

Gatra Ideologi

Apa yang dimaksud dengan Gatra Sosial adalah aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan kehidupan manusia dan hubungannya dalam masyarakat, bangsa, dan negara dengan asesoris, aturan, dan norma-norma tertentu.

Maka Gatra Ideologi merupakan salah satu dari Gatra Sosial bersama dengan empat gatra lainnya: Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan.

Hubungan antara trigatra dan pancagatra menunjukkan keterkaitan yang erat yang dikenal dengan istilah korelasi dan saling ketergantungan. Semua gatra ini disebut Astagatra.

"Membangun Ketahanan Nasional Astagatra" ini menitikberatkan pada pembangunan kekuatan nasional yang harus dipastikan keberlanjutan dan keuletannya.

Dalam ketahanan politik, antara lain mencakup stabilitas sistem politik, penegakan hukum, dan kekuatan institusi negara.

Dalam perkembangan peradaban yang dinamis, wajib kita membangun sistem politik yang inklusif, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Hal ini melibatkan pembangunan institusi yang kuat, partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan, dan peningkatan kesadaran politik.

Sedangkan pada ketahanan ekonomi, menjadikan hal ini faktor penting dalam membangun peradaban yang berkelanjutan.

Dalam menghadapi tantangan global, perlu memperkuat sektor ekonomi domestik, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan memperluas akses terhadap sumber daya dan teknologi.

Diversifikasi ekonomi dan pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah juga penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi.

Kemudian Ketahanan Sosial-Budaya yang mencakup harmoni sosial, keadilan, dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat –penguat pula membangun peradaban yang inklusif, perlu memperkuat hubungan sosial yang harmonis antarindividu dan kelompok, menghormati keanekaragaman budaya, dan memastikan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pelayanan dasar lainnya.

Dan Ketahanan Nasional, yang melibatkan aspek pertahanan dan keamanan, juga untuk menjaga kedaulatan negara.

Dalam perkembangan peradaban yang kompleks, penting untuk membangun kekuatan pertahanan yang modern, profesional, dan adaptif terhadap ancaman yang berkembang.

Hal ini melibatkan pemenuhan kebutuhan pertahanan, peningkatan kemampuan intelijen, dan kerjasama internasional dalam menjaga keamanan negara.

Ideologi Pancasila tetap relevan

Ideologi Pancasila merupakan landasan dalam pembentukan kebijakan negara, sistem politik, dan pembangunan nasional di Indonesia.

Pancasila menjadi semacam pegangan nilai dan prinsip bagi warga negara Indonesia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Ideologi Pancasila tetap relevan dalam konteks perkembangan peradaban saat ini di Indonesia.

Beberapa relevansi ideologi Pancasila dalam konteks peradaban kini, antara lain adalah menjaga keadilan sosial. Ideologi Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam konteks peradaban saat ini, berarti menjaga dan memperjuangkan kesetaraan hak, kesempatan, dan akses bagi semua lapisan masyarakat.

Melalui kebijakan yang berpihak pada kaum marginal, perlindungan sosial yang luas, dan upaya pengentasan kemiskinan, Pancasila berperan dalam membangun peradaban yang inklusif dan adil.

Menjunjung tinggi persatuan dalam keragaman budaya, agama, suku, dan bahasa. Ideologi Pancasila menekankan pentingnya persatuan dalam keragaman ini.

Dalam peradaban kini, berarti mempromosikan penghargaan terhadap keberagaman dan menghindari sentimen diskriminasi atau konflik antargrup.

Melalui pengembangan kesadaran multikultural, dialog antaragama dan suku, serta inklusi sosial, Pancasila mendorong peradaban yang harmonis dan saling menghormati.

Lantas partisipasi demokratis, di mana Ideologi Pancasila menekankan pentingnya partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan melalui mekanisme demokrasi.

Dalam konteks peradaban kini, berarti mendorong partisipasi aktif warga negara dalam proses demokrasi, baik melalui pemilihan umum, akses terhadap informasi dan pendidikan politik, serta partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan kegiatan politik.

Pancasila menjadi landasan untuk membangun peradaban yang demokratis dan responsif terhadap aspirasi masyarakat.

Bersama ini Ideologi Pancasila menegaskan pentingnya pemeliharaan kebudayaan dan nilai-nilai luhur Indonesia.

Dalam peradaban kini, berarti menjaga keanekaragaman budaya Indonesia, melestarikan warisan budaya, dan mempromosikan seni, bahasa, dan tradisi lokal.

Melalui penghargaan terhadap kekayaan budaya Indonesia, Pancasila berperan dalam membangun peradaban yang kaya akan identitas dan memperkuat kebanggaan nasional.

Sedangkan tanggung jawab terhadap lingkungan, Ideologi Pancasila menekankan tanggung jawab terhadap alam dan lingkungan.

Dalam peradaban kini, ini berarti memperhatikan keberlanjutan dan pelestarian lingkungan hidup dalam setiap aspek kehidupan.

Melalui kebijakan yang berkelanjutan, perlindungan sumber daya alam, dan kesadaran akan dampak lingkungan, Pancasila berperan dalam membangun peradaban yang berwawasan lingkungan.

Dalam keseluruhan, ideologi Pancasila memiliki relevansi penting dalam perkembangan peradaban saat ini di Indonesia.

Melalui penerapan nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya, Pancasila berkontribusi dalam membangun peradaban yang inklusif, adil, demokratis, dan berkelanjutan.

Dalam perkembangan peradaban saat ini, terdapat persaingan ideologi yang terjadi di dunia. Persaingan ini melibatkan pertentangan antara berbagai sistem ideologi yang berbeda dalam mencapai pengaruh, kekuasaan, dan dominasi.

Persaingan ideologi ini memengaruhi perkembangan peradaban dengan cara yang kompleks dan beragam.

Bersamaan pula terdapat dinamika antara pertentangan, perubahan, dan interaksi antara ideologi-ideologi ini yang membentuk lanskap ideologis di tingkat global maupun regional.

Ideologi Pancasila dihadapkan pada persaingan dan pertentangan ideologi masa kini yang terjadi di dunia, justru ideologi Pancasila memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan landasan nilai negara Indonesia, serta memengaruhi perkembangan peradaban di dalamnya.

Dengan demikian, ideologi Pancasila memainkan peran penting dalam membangun dan memperkuat ketahanan nasional Indonesia dalam berbagai aspek, baik itu persatuan, keadilan sosial, keberagaman, ekonomi, ideologi, pertahanan, dan keamanan.

Pancasila menjadi landasan untuk membangun negara yang kokoh dan memastikan kelangsungan dan keberlanjutan bangsa Indonesia.

Pada akhirnya dalam menghadapi deru peradaban modern, Ideologi Pancasila wajib memperkuat esensinya sebagai ideologi yang inklusif, demokratis, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.

Dengan menjaga keaslian dan tetap terbuka terhadap dinamika peradaban, Pancasila dapat tetap menjadi fondasi yang kuat dalam membangun negara yang maju, adil, dan berdaulat di tengah kompleksitas ideologi-ideologi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com