KOMPAS.com - Direktur Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Roswita Nilakurnia menjadi narasumber dalam web seminar (webinar) dengan tema “Social Security Protection by BPJS Ketenagakerjaan For Indonesian Migrant Workers Around The World,” Senin (27/6/2023).
Kehadiran Roswita tersebut merupakan bentuk kepedulian BPJamsostek dalam memberikan pemahaman kepada para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia agar mendapatkan perlindungan jaminan sosial.
Menurutnya, kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Malaysia atau Pertubuhan Keselamatan Sosial (Perkeso) itu sangat penting dilakukan.
“(Pasalnya) masih banyak PMI (di Malaysia) yang tidak mendapatkan perlindungan jaminan sosial,” ujar Roswita dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Permudah PMI Akses Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Apjati Sosialisasikan Manfaat Baru
Ia menilai bahwa tema yang diangkat pada webinar kali ini sangatlah krusial. Hal ini karena berdasarkan data laporan International Labour Organization (ILO) 2021, masih terdapat 4,1 juta pekerja di seluruh dunia yang tidak mengakses perlindungan jaminan sosial.
Dalam kesempatan itu, Roswita mengapresiasi kerja sama baik antara pihaknya dengan Perkeso yang telah lama terjalin.
“Terima kasih telah mengundang kami untuk berbicara di forum ini dan berbagi informasi-informasi penting terkait jaminan sosial, khususnya yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan," ucapnya.
Seperti diketahui, Malaysia merupakan salah satu negara di asia yang menjadi tujuan utama para PMI.
Menurut data, hingga April 2023, jumlah PMI yang telah menjadi peserta aktif BPJamsostek adalah sebesar 346.000 orang, dengan 89.000 orang ditempatkan di Malaysia.
Baca juga: Lagi, Pekerja Migran Ilegal Asal Sikka Meninggal di Malaysia
Penempatan PMI tersebut tentu menjadi perhatian khusus bagi BPJamsostek untuk memastikan seluruh pekerja memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan beserta seluruh manfaatnya. Untuk itu, sosialisasi masif menjadi salah satu upaya yang terus dilakukan BPJamsostek.
Sebelumnya, Deputy Chief Executive (Operations) Perkeso John R Marin mengatakan bahwa webinar tersebut mampu membuka wawasan seluruh pemberi kerja, PMI maupun pemangku kepentingan yang ada di Malaysia.
“Saya yakin bahwa webinar ini akan bermanfaat bagi Anda semua. Misalnya, jika Anda adalah pemberi pekerja, Anda akan mengetahui adanya bentuk dukungan lain ketika pekerja terlibat kecelakaan kerja di Malaysia atau Indonesia,” ujarnya.
Apabila peserta webinar seorang PMI, lanjut John, maka akan dapat belajar tentang hak-hak perlindungan jaminan sosial.
Baca juga: Webinar Unair: Ini Cara Beradaptasi di Dunia Kerja
Namun, apabila bukan dari keduanya, ia optimistis acara webinar tersebut akan memberi peserta kesempatan eksklusif untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan tentang perlindungan jaminan sosial di tingkat internasional di luar Malaysia.
Dalam kesempatan itu, John menyoroti bahwa risiko kecelakaan kerja dan kematian dapat terjadi secara tiba-tiba.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.