Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Yakin Popularitas Muhaimin Iskandar Tak Redup karena Dipingit, Caleg Akan Bekerja

Kompas.com - 19/06/2023, 21:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini popularitas ketua umum mereka, Muhaimin Iskandar, tak akan meredup karena dipingit mulai Senin (19/6/2023).

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid kemudian menyinggung soal para bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang kini bisa dikerahkan dengan maksimal.

Pasalnya, Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan bahwa sistem pemilu legislatif tidak berubah, yakni tetap sistem proporsional daftar calon terbuka, yang membuat para bacaleg memiliki ruang jelajah lebih luas di daerah pemilihan masing-masing.

"Jadi, sekarang saatnya calon (anggota legislatif) bisa bekerja (memperkenalkan Muhaimin di dapil)," kata Jazilul kepada wartawan, Senin.

"Semua sudah kami daftarkan, bekerja masing-masing," ujarnya lagi.

Baca juga: Dipingit PKB, Muhaimin Iskandar Tak Akan Bertemu Tokoh Politik Sebelum Deklarasi

Di sisi lain, menurut Jazilul, kerja-kerja untuk memenangkan PKB dan Muhaimin Iskandar pada Pemilu 2024 juga akan menjadi tanggung jawab partai secara struktural.

"Pengurus DPP memutuskan Cak Imin dipingit, yang bekerja biar caleg, biar pengurus," kata Jazilul.

Lebih lanjut, Ia mengklaim, dipingitnya Muhaimin berarti yang bersangkutan sudah dipastikan menjadi "pengantin" pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Jazilul menegaskan bahwa "mempelai" Muhaimin nanti merupakan rekan sekoalisi, yakni Partai Gerindra.

"Sudah ada pasangannya, sekarang dipingit. Kita kan koalisinya dengan Gerindra, ya siapa lagi (pasangan Muhaimin) kalau bukan Pak Prabowo?" ujar Jazilul.

Baca juga: PKB: Muhaimin Dipingit karena Sudah Ada Pasangan, Siapa Lagi kalau Bukan Prabowo?

Meskipun demikian, Jazilul membantah apabila keputusan memingit Muhaimin Iskandar merupakan keputusan bersama dengan Gerindra.

"Ini kan keputusan PKB, bukan keputusan bersama Gerindra," katanya.

Jazilul kemudian memastikan bahwa Muhaimin maju dalam Pilpres 2024 sebagaimana diamanatkan PKB dalam Muktamar Bali pada 2019 silam.

Menurutnya, PKB menutup pintu seandainya ada kandidat lain yang menggeser Muhaimin Iskandar dari kontestasi tahun depan.

"Ya namanya dipingit, ya jadi pengantin. Dipingit jadi apa? Dipingit ya jadi pengantin. Dipastikan bahwa Pak Muhaimin pengantin," ujar Jazilul.

Selama dipingit, Muhaimin Iskandar disebut tidak akan bertemu dengan tokoh politik lain sebelum bakal calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) dideklarasikan secara resmi.

Diketahui, PKB membangun koalisi dengan Gerindra untuk Pemilu 2024.

Baca juga: PKB: Muhaimin Dipingit, Tak Akan Bicara Pilpres hingga Deklarasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Divonis 9 Tahun Penjara

Nasional
Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Sri Mulyani Bakal Cek Aturan Bea Masuk Kain Usai RI Kebanjiran Tekstil Impor

Nasional
Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Golkar Optimistis Bisa Koalisi dengan Gerindra di Pilkada Jakarta, Calonnya Masih Dibahas

Nasional
Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Mendagri Buka Suara Pj Gubernur NTB Diganti Pensiunan Jenderal TNI

Nasional
PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

PKB Buka Kans Koalisi dengan PDI-P, Sandingkan Marzuki-Risma di Pilkada Jatim

Nasional
Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Benny Harman: Belum Ada Rekomendasi Untuk Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Sudah 6 Pj Kepala Daerah Mundur karena Hendak Maju Pilkada 2024

Nasional
Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Didakwa Korupsi Rp 44,5 Miliar, SYL Pamer Kementan Kontribusi Rp 15 Triliun ke Negara

Nasional
Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Menperin Bakal Pelajari Isu Sritex Bangkrut

Nasional
Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Usung Sohibul Iman Jadi Bakal Cagub, PKS Tegaskan Partai Pemenang Pileg di Jakarta

Nasional
KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

KPAI Desak Polisi Transparan Dalam Kasus Kematian Pelajar 13 Tahun di Padang

Nasional
Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Rotasi Pj Gubernur, Mendagri Bantah Presiden Cawe-cawe Pilkada 2024

Nasional
PDN Diserang 'Ransomware', Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

PDN Diserang "Ransomware", Komisi I Ingatkan Pentingnya Peningkatan Keamanan Siber

Nasional
PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

PKS Jagokan Sohibul Iman di Jakarta, Airlangga Ingatkan Pilkada Butuh Koalisi

Nasional
Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Staf Airlangga Jadi Pj Gubernur Sumsel, Mendagri: Kami Ingin Beri Pengalaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com