Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc
Pengajar Lemhannas

Tenaga Ahli Pengajar Bidang Kewaspadaan Nasional di Lemhannas

Kembang Semusim Demokrasi Indonesia

Kompas.com - 31/05/2023, 12:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Netralitas militer juga berkaitan dengan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan kekuasaan.

Sebagai institusi negara yang memiliki kekuasaan dan sumber daya yang besar, militer harus mampu mempertanggungjawabkan penggunaan kekuasaannya kepada pemerintah dan masyarakat.

Coba sejenak kita mengevaluasi diri, terkait bagaimana dengan kiprah kita saat ini?

Ketika militer terlibat dalam urusan politik, maka dapat menimbulkan kontestasi kekuasaan dalam negara.

Militer yang terlibat dalam politik dapat merusak demokratisasi negara karena memperlemah lembaga-lembaga demokrasi dan memberikan ancaman serius terhadap kebebasan sipil dan hak asasi manusia.

Di beberapa negara, militer terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam isu politik seperti pemilihan umum dan pengambilan keputusan politik, yang pada akhirnya merusak kebebasan sipil dan kemampuan suatu negara untuk membangun sistem politik yang sehat.

Karena itulah, netralitas militer sangat penting dalam geliat demokrasi untuk menjaga stabilitas negara dan menjaga integritas lembaga-lembaga pemerintah.

Jika militer berada dalam posisi yang netral, demokrasi dapat berkembang dengan baik dan memberi manfaat bagi seluruh masyarakat.

Artinya, apabila secara munafik para pengambil keputusan institusi bersikap tidak netral untuk kepentingan negara-rakyat, maka tidak mustahil kalau terjadi instabilitas demokrasi yang bisa berujung pada... saya tak sanggup meneruskan kalimat itu.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, penting bagi masyarakat Indonesia untuk terus mendorong partisipasi politik yang aktif, memperkuat lembaga-lembaga demokrasi, dan mempromosikan nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan, persamaan, dan keadilan.

Dengan demikian, Indonesia dapat memperkuat fondasi demokrasinya dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan.

Tambal sulam Demokrasi

Subjudul di atas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses perbaikan dan pemulihan demokrasi di Indonesia.

Sebagai negara demokrasi yang untuk ukuran manusia sudah terbilang sepuh, Indonesia telah mengalami perjalanan panjang dalam membangun fondasi demokrasi yang kuat, sejak Reformasi pada 1998.

Aspek utama dalam tambal sulam demokrasi di Indonesia adalah penegakan hukum yang adil dan transparan.

Melalui penegakan hukum yang kuat, korupsi, nepotisme, dan berbagai bentuk pelanggaran lainnya dapat diberantas. Hal ini akan mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi dan proses demokrasi.

Partisipasi aktif masyarakat juga merupakan elemen kunci dalam memperkuat demokrasi. Partisipasi politik yang lebih luas dan terinformasi dapat menghasilkan keputusan yang lebih inklusif dan mewakili kepentingan masyarakat yang beragam.

Pendidikan politik dan kesadaran akan hak-hak demokratis adalah faktor kunci pengembangan masyarakat yang terlibat dalam proses politik.

Demokrasi di Indonesia juga membutuhkan perlindungan dari ancaman eksternal. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa tantangan baru dalam bentuk disinformasi, hoaks, dan serangan siber.

Membangun kecerdasan digital dan kapasitas negara dalam melindungi integritas pemilu serta kebebasan berekspresi secara daring, adalah bagian penting dari tambal sulam demokrasi.

Pembangunan ekonomi yang inklusif, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penurunan kesenjangan sosial akan turut membantu menciptakan fondasi yang lebih kuat bagi bangunan demokrasi kita.

Tambal sulam demokrasi di Indonesia mesti pula melibatkan penguatan lembaga-lembaga demokratis seperti partai politik, parlemen, dan sistem pemilu.

Reformasi dalam partai politik akan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi, sementara parlemen yang kuat akan berperan dalam mengawasi eksekutif dan mewakili kepentingan rakyat.

Sistem pemilu yang adil dan tepercaya juga harus dijaga untuk memastikan representasi politik yang tepat.

Penting bagi pemerintah, masyarakat sipil, dan semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama. Partisipasi aktif, dialog yang konstruktif, dan kerjasama antarlembaga akan membantu memperkuat demokrasi di Indonesia.

Dengan komitmen bersama untuk memperbaiki kekurangan dan memperkuat fondasi demokrasi, Indonesia dapat terus maju sebagai negara demokratis yang kuat dan ajeg.

Padahal persoalan fundamental bangsa Indonesia hingga hari ini adalah, kepastian hukum dan keadilan sosial. Siapa pun presiden ke delapan Indonesia, hendaknya wujudkanlah itu bagi segenap rakyat tercinta.

Agar supaya segala kesusahan yang kita alami, segera disudahi. Senang tak lagi tergenang berbatas angan. Bahagia membuncah dalam kalbu, memunculkan lagi peradaban bahari yang gemah ripah loh jinawi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com