Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mayjen TNI Rido Hermawan, M.Sc
Pengajar Lemhannas

Tenaga Ahli Pengajar Bidang Kewaspadaan Nasional di Lemhannas

Kembang Semusim Demokrasi Indonesia

Kompas.com - 31/05/2023, 12:31 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Keempat, adanya ruang untuk dialog dan penyelesaian konflik secara damai. Indonesia adalah negara yang heterogen, dengan perbedaan budaya, agama, dan pandangan politik yang berarti.

Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan dialog antarkelompok dan menciptakan lingkungan yang memfasilitasi penyelesaian konflik secara damai, tanpa kekerasan atau diskriminasi.

Komunikasi yang terbuka, tenggang rasa, dan sikap saling menghormati adalah elemen kunci untuk mencapai demokrasi yang kokoh dan berkelanjutan.

Kelima, pemberantasan korupsi dan keadilan sosial. Korupsi merupakan ancaman serius terhadap demokrasi, karena merusak kepercayaan publik, menghambat perkembangan ekonomi, dan memantik ketidakadilan.

Indonesia harus terus mengembangkan lembaga anti-korupsi yang mangkus dan memperkuat sistem hukum untuk memerangi praktik korupsi.

Selain itu, keadilan sosial harus menjadi fokus penting dalam sistem demokrasi Indonesia, dengan mengurangi kesenjangan ekonomi, memastikan akses yang adil terhadap layanan publik, dan mempromosikan kesetaraan sosial.

Keenam, pendidikan dan kesadaran politik juga sangat penting dalam mencapai demokrasi ideal.

Warga negara Indonesia harus diberikan pendidikan yang baik tentang nilai-nilai demokrasi, hak dan kewajiban warga negara, serta proses politik yang terlibat dalam demokrasi.

Kesadaran politik yang tinggi akan memungkinkan warga negara berpartisipasi secara tepat guna dalam proses politik, memilih pemimpin yang baik, dan memengaruhi kebijakan publik.

Dampak demokrasi di Indonesia dari masa ke masa

Demokrasi telah menjadi fondasi utama dalam sistem pemerintahan Indonesia sejak era kemerdekaan. Saat itulah, Indonesia telah mengalami perubahan penting dalam praktik demokrasi yang membawa dampak beragam dari masa ke masa.

Periode Awal (1945-1959). Pada periode ini, Indonesia mengalami transisi politik yang kompleks setelah merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang.

Demokrasi Indonesia pada awalnya ditandai oleh pemilihan umum yang inklusif dan kebebasan berbicara yang luas.

Namun, negara baru ini juga dihadapkan pada tantangan besar dalam membangun institusi demokratis yang kokoh. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan politik yang berdampak pada periode transisi yang singkat dan sering terjadi pergantian pemerintahan.

Orde Lama (1966-1998). Pada periode ini, Indonesia berada di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Meskipun Orde Lama dikenal dengan pencapaian ekonominya yang cukup berarti, praktik demokrasinya sangat terbatas.

Pemerintahan Soeharto membatasi kebebasan berbicara, mengawasi oposisi politik, dan membatasi partisipasi politik masyarakat.

Dampak dari praktik demokrasi terbatas ini adalah munculnya ketidakpuasan sosial yang kemudian meletus dalam Reformasi 1998.

Era Reformasi (1998-sekarang). Inilah titik balik penting dalam sejarah demokrasi Indonesia.

Dalam periode ini, terjadi perubahan yang nyata dalam praktik demokrasi, dengan pemilihan umum yang bebas dan adil, kebebasan berbicara yang lebih luas, dan peningkatan partisipasi politik masyarakat.

Dampak positif dari Reformasi adalah munculnya ruang yang lebih luas bagi pluralisme politik dan keterbukaan masyarakat.

Pasca-reformasi, Indonesia telah berhasil melaksanakan beberapa pemilihan umum yang sukses dan transisi kekuasaan yang damai.

Namun, praktik demokrasi di Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan dan dampak negatif. Salah satunya adalah korupsi yang masih menjadi masalah serius dan menghambat perkembangan demokrasi yang sehat.

Selain itu, polarisasi politik, terutama selama pemilihan umum, dapat mengancam persatuan dan stabilitas nasional.

Selain itu, pengaruh media sosial dalam demokrasi modern juga berdampak serius. Meskipun memberi kesempatan untuk partisipasi politik yang lebih luas dan akses informasi yang lebih mudah, media sosial juga dapat digunakan untuk menyebarkan hoaks, memperkuat gelembung saringan, dan memperdalam polarisasi politik.

Netralitas militer dalam dinamika demokrasi termasuk prinsip penting untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan suatu negara.

Militer dianggap netral apabila tidak terlibat dalam politik atau partisan apa pun, serta menjaga kesetiaannya pada konstitusi dan pemerintah yang berdaulat.

Oleh karena itu, militer harus berada di luar kendali politik dan tidak terlibat dalam keputusan politik.

Pertanyaan mendasarnya, sudahkah institusi kita menjalaninya dengan konsisten dan konsekuen?

Dalam konteks demokrasi, keberadaan militer yang netral dianggap menjadi faktor kunci menjaga stabilitas dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Pada dasarnya, peran militer adalah menjaga keamanan dan integritas suatu negara, bukan terlibat dalam politik atau campur tangan dalam urusan pemerintahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com