Salin Artikel

Kembang Semusim Demokrasi Indonesia

Prinsip dasarnya adalah partisipasi aktif, kebebasan berpendapat, keadilan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Indonesia adalah salah satu negara yang telah menganut sistem demokrasi sejak 1945, dengan Pancasila sebagai landasan utama. Inilah titik pembeda negara kita dengan negara demokrasi lain.

Selaku negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dengan keragaman budayanya, demokrasi menjadi landasan yang kuat bagi kehidupan politik bangsa ini.

Pada 1998, kita mengalami transisi menuju demokrasi yang sesungguhnya setelah 32 tahun diperintah oleh rezim Orde Baru. Sejak saat itu, Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangkil dalam membangun sistem demokrasi yang kuat.

Salah satu aspek penting dari demokrasi adalah partisipasi politik rakyat. Di Indonesia, partisipasi politik dapat terwujud melalui pemilihan umum yang diadakan secara berkala untuk memberi kesempatan bagi rakyat, memilih wakil mereka dalam lembaga-lembaga pemerintahan, seperti parlemen, kepala daerah, dan presiden.

Hal ini memungkinkan rakyat untuk terlibat dalam pengambilan keputusan politik dan menentukan ke mana arah negara.

Kebebasan berpendapat juga merupakan prinsip penting dalam demokrasi. Di Indonesia, kebebasan berpendapat dijamin konstitusi.

Warga negara memiliki hak untuk menyampaikan pendapat mereka tanpa harus takut akan represi atau penganiayaan.

Media massa, kelompok advokasi, dan organisasi masyarakat sipil berperan penting dalam memastikan kebebasan berpendapat dan memberikan suara kepada yang tak terdengar. Situasi tersebut sulit ditemukan pada dua orde sebelumnya—sebelum era Reformasi.

Selain itu, demokrasi juga melibatkan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Di Indonesia, komitmen terhadap hak asasi manusia tecermin dalam berbagai undang-undang dan peraturan.

Negara telah melakukan upaya untuk menghormati dan melindungi hak-hak dasar setiap warga negara, seperti hak atas kebebasan berekspresi, hak atas pendidikan, hak atas pekerjaan yang layak, dan hak atas keadilan.

Namun, demokrasi Indonesia juga menghadapi tantangan dan perlu terus diperkuat. Korupsi, ketimpangan sosial, dan ketidaksetaraan masih menjadi masalah yang perlu diatasi.

Selain itu, partisipasi politik masih belum merata di seluruh wilayah Indonesia, dan beberapa kelompok masyarakat masih mengalami hambatan dalam mengakses hak-hak dasar mereka.

Guna memperkuat demokrasi, penting bagi Indonesia untuk melibatkan segenap warga negaranya dalam proses pengambilan keputusan politik.

Partisipasi politik harus didorong dan diberikan kesempatan yang sama bagi semua orang. Pemerintah juga perlu memperkuat lembaga-lembaga demokrasi, seperti sistem peradilan yang mandiri, ombudsman, dan komisi pemilihan umum, demi memastikan proses demokrasi yang terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selain itu, pendidikan terkait demokrasi juga perlu ditingkatkan. Pendidikan demokrasi akan membantu masyarakat memahami nilai-nilai demokrasi, hak-hak mereka, dan tanggung jawabnya sebagai warga negara.

Dengan pemahaman yang baik tentang demokrasi, masyarakat akan lebih mampu berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan politik dan menyuarakan kepentingan mereka.

Meskipun masih ada tantangan dan perbaikan yang perlu dilakukan, Indonesia telah membuat beberapa kemajuan dalam membangun sistem demokrasi yang kuat.

Dengan terus memperkuat partisipasi politik, kebebasan berpendapat, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, Indonesia dapat terus menjadi contoh demokrasi yang sukses di kawasan Asia Tenggara.

Demokrasi ideal untuk Indonesia

Sejauh ini, Indonesia menghadapi tantangan unik dalam menerapkan demokrasi. Namun, kendati ada beberapa tantangan, demokrasi ideal tetap menjadi tujuan yang harus diperjuangkan.

Pertama, partisipasi politik yang meluas merupakan salah satu pilar demokrasi ideal. Setiap warga negara Indonesia harus memiliki kesempatan yang adil untuk berpartisipasi dalam proses politik, baik melalui pemilihan umum, partisipasi dalam partai politik, atau melalui kelompok masyarakat.

Partisipasi yang meluas memungkinkan suara setiap warga negara didengar, mendorong inklusivitas, dan mencegah konsentrasi kekuasaan di tangan sedikit orang.

Kedua, penting bagi Indonesia untuk memiliki lembaga-lembaga demokratis yang kuat dan independen. Lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif harus beroperasi secara terpisah dan seimbang, serta memiliki mekanisme pengawasan yang mangkus.

Lembaga-lembaga ini harus bekerja untuk kepentingan publik, dan tidak terpengaruh kepentingan individu, kelompok, atau kekuatan eksternal.

Mereka harus dapat menjalankan fungsinya dengan keadilan dan transparansi, serta melindungi hak-hak dasar warga negara.

Ketiga, perlindungan hak asasi manusia (HAM) juga merupakan aspek krusial dalam demokrasi ideal. Indonesia harus menjamin kebebasan berpendapat, kebebasan pers, kebebasan berkumpul, dan hak-hak lain bagi setiap warga negaranya.

Hak-hak ini harus dihormati dan dilindungi oleh pemerintah, dan setiap pelanggaran HAM harus ditindak secara adil dan tanpa diskriminasi.

Sementara itu kita tahu, ada begitu banyak kasus pelanggaran berat pada HAM di Indonesia terhitung sejak 1965—yang bahkan hingga saat ini masih banyak yang belum ada penyelesaiannya.

Keempat, adanya ruang untuk dialog dan penyelesaian konflik secara damai. Indonesia adalah negara yang heterogen, dengan perbedaan budaya, agama, dan pandangan politik yang berarti.

Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan dialog antarkelompok dan menciptakan lingkungan yang memfasilitasi penyelesaian konflik secara damai, tanpa kekerasan atau diskriminasi.

Komunikasi yang terbuka, tenggang rasa, dan sikap saling menghormati adalah elemen kunci untuk mencapai demokrasi yang kokoh dan berkelanjutan.

Kelima, pemberantasan korupsi dan keadilan sosial. Korupsi merupakan ancaman serius terhadap demokrasi, karena merusak kepercayaan publik, menghambat perkembangan ekonomi, dan memantik ketidakadilan.

Indonesia harus terus mengembangkan lembaga anti-korupsi yang mangkus dan memperkuat sistem hukum untuk memerangi praktik korupsi.

Selain itu, keadilan sosial harus menjadi fokus penting dalam sistem demokrasi Indonesia, dengan mengurangi kesenjangan ekonomi, memastikan akses yang adil terhadap layanan publik, dan mempromosikan kesetaraan sosial.

Keenam, pendidikan dan kesadaran politik juga sangat penting dalam mencapai demokrasi ideal.

Warga negara Indonesia harus diberikan pendidikan yang baik tentang nilai-nilai demokrasi, hak dan kewajiban warga negara, serta proses politik yang terlibat dalam demokrasi.

Kesadaran politik yang tinggi akan memungkinkan warga negara berpartisipasi secara tepat guna dalam proses politik, memilih pemimpin yang baik, dan memengaruhi kebijakan publik.

Dampak demokrasi di Indonesia dari masa ke masa

Demokrasi telah menjadi fondasi utama dalam sistem pemerintahan Indonesia sejak era kemerdekaan. Saat itulah, Indonesia telah mengalami perubahan penting dalam praktik demokrasi yang membawa dampak beragam dari masa ke masa.

Periode Awal (1945-1959). Pada periode ini, Indonesia mengalami transisi politik yang kompleks setelah merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang.

Demokrasi Indonesia pada awalnya ditandai oleh pemilihan umum yang inklusif dan kebebasan berbicara yang luas.

Namun, negara baru ini juga dihadapkan pada tantangan besar dalam membangun institusi demokratis yang kokoh. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan politik yang berdampak pada periode transisi yang singkat dan sering terjadi pergantian pemerintahan.

Orde Lama (1966-1998). Pada periode ini, Indonesia berada di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Meskipun Orde Lama dikenal dengan pencapaian ekonominya yang cukup berarti, praktik demokrasinya sangat terbatas.

Pemerintahan Soeharto membatasi kebebasan berbicara, mengawasi oposisi politik, dan membatasi partisipasi politik masyarakat.

Dampak dari praktik demokrasi terbatas ini adalah munculnya ketidakpuasan sosial yang kemudian meletus dalam Reformasi 1998.

Era Reformasi (1998-sekarang). Inilah titik balik penting dalam sejarah demokrasi Indonesia.

Dalam periode ini, terjadi perubahan yang nyata dalam praktik demokrasi, dengan pemilihan umum yang bebas dan adil, kebebasan berbicara yang lebih luas, dan peningkatan partisipasi politik masyarakat.

Dampak positif dari Reformasi adalah munculnya ruang yang lebih luas bagi pluralisme politik dan keterbukaan masyarakat.

Pasca-reformasi, Indonesia telah berhasil melaksanakan beberapa pemilihan umum yang sukses dan transisi kekuasaan yang damai.

Namun, praktik demokrasi di Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan dan dampak negatif. Salah satunya adalah korupsi yang masih menjadi masalah serius dan menghambat perkembangan demokrasi yang sehat.

Selain itu, polarisasi politik, terutama selama pemilihan umum, dapat mengancam persatuan dan stabilitas nasional.

Selain itu, pengaruh media sosial dalam demokrasi modern juga berdampak serius. Meskipun memberi kesempatan untuk partisipasi politik yang lebih luas dan akses informasi yang lebih mudah, media sosial juga dapat digunakan untuk menyebarkan hoaks, memperkuat gelembung saringan, dan memperdalam polarisasi politik.

Netralitas militer dalam dinamika demokrasi termasuk prinsip penting untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan suatu negara.

Militer dianggap netral apabila tidak terlibat dalam politik atau partisan apa pun, serta menjaga kesetiaannya pada konstitusi dan pemerintah yang berdaulat.

Oleh karena itu, militer harus berada di luar kendali politik dan tidak terlibat dalam keputusan politik.

Pertanyaan mendasarnya, sudahkah institusi kita menjalaninya dengan konsisten dan konsekuen?

Dalam konteks demokrasi, keberadaan militer yang netral dianggap menjadi faktor kunci menjaga stabilitas dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Pada dasarnya, peran militer adalah menjaga keamanan dan integritas suatu negara, bukan terlibat dalam politik atau campur tangan dalam urusan pemerintahan.

Netralitas militer juga berkaitan dengan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan kekuasaan.

Sebagai institusi negara yang memiliki kekuasaan dan sumber daya yang besar, militer harus mampu mempertanggungjawabkan penggunaan kekuasaannya kepada pemerintah dan masyarakat.

Coba sejenak kita mengevaluasi diri, terkait bagaimana dengan kiprah kita saat ini?

Ketika militer terlibat dalam urusan politik, maka dapat menimbulkan kontestasi kekuasaan dalam negara.

Militer yang terlibat dalam politik dapat merusak demokratisasi negara karena memperlemah lembaga-lembaga demokrasi dan memberikan ancaman serius terhadap kebebasan sipil dan hak asasi manusia.

Di beberapa negara, militer terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam isu politik seperti pemilihan umum dan pengambilan keputusan politik, yang pada akhirnya merusak kebebasan sipil dan kemampuan suatu negara untuk membangun sistem politik yang sehat.

Karena itulah, netralitas militer sangat penting dalam geliat demokrasi untuk menjaga stabilitas negara dan menjaga integritas lembaga-lembaga pemerintah.

Jika militer berada dalam posisi yang netral, demokrasi dapat berkembang dengan baik dan memberi manfaat bagi seluruh masyarakat.

Artinya, apabila secara munafik para pengambil keputusan institusi bersikap tidak netral untuk kepentingan negara-rakyat, maka tidak mustahil kalau terjadi instabilitas demokrasi yang bisa berujung pada... saya tak sanggup meneruskan kalimat itu.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, penting bagi masyarakat Indonesia untuk terus mendorong partisipasi politik yang aktif, memperkuat lembaga-lembaga demokrasi, dan mempromosikan nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan, persamaan, dan keadilan.

Dengan demikian, Indonesia dapat memperkuat fondasi demokrasinya dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan.

Tambal sulam Demokrasi

Subjudul di atas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses perbaikan dan pemulihan demokrasi di Indonesia.

Sebagai negara demokrasi yang untuk ukuran manusia sudah terbilang sepuh, Indonesia telah mengalami perjalanan panjang dalam membangun fondasi demokrasi yang kuat, sejak Reformasi pada 1998.

Aspek utama dalam tambal sulam demokrasi di Indonesia adalah penegakan hukum yang adil dan transparan.

Melalui penegakan hukum yang kuat, korupsi, nepotisme, dan berbagai bentuk pelanggaran lainnya dapat diberantas. Hal ini akan mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi dan proses demokrasi.

Partisipasi aktif masyarakat juga merupakan elemen kunci dalam memperkuat demokrasi. Partisipasi politik yang lebih luas dan terinformasi dapat menghasilkan keputusan yang lebih inklusif dan mewakili kepentingan masyarakat yang beragam.

Pendidikan politik dan kesadaran akan hak-hak demokratis adalah faktor kunci pengembangan masyarakat yang terlibat dalam proses politik.

Demokrasi di Indonesia juga membutuhkan perlindungan dari ancaman eksternal. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa tantangan baru dalam bentuk disinformasi, hoaks, dan serangan siber.

Membangun kecerdasan digital dan kapasitas negara dalam melindungi integritas pemilu serta kebebasan berekspresi secara daring, adalah bagian penting dari tambal sulam demokrasi.

Pembangunan ekonomi yang inklusif, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penurunan kesenjangan sosial akan turut membantu menciptakan fondasi yang lebih kuat bagi bangunan demokrasi kita.

Tambal sulam demokrasi di Indonesia mesti pula melibatkan penguatan lembaga-lembaga demokratis seperti partai politik, parlemen, dan sistem pemilu.

Reformasi dalam partai politik akan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi, sementara parlemen yang kuat akan berperan dalam mengawasi eksekutif dan mewakili kepentingan rakyat.

Sistem pemilu yang adil dan tepercaya juga harus dijaga untuk memastikan representasi politik yang tepat.

Penting bagi pemerintah, masyarakat sipil, dan semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama. Partisipasi aktif, dialog yang konstruktif, dan kerjasama antarlembaga akan membantu memperkuat demokrasi di Indonesia.

Dengan komitmen bersama untuk memperbaiki kekurangan dan memperkuat fondasi demokrasi, Indonesia dapat terus maju sebagai negara demokratis yang kuat dan ajeg.

Padahal persoalan fundamental bangsa Indonesia hingga hari ini adalah, kepastian hukum dan keadilan sosial. Siapa pun presiden ke delapan Indonesia, hendaknya wujudkanlah itu bagi segenap rakyat tercinta.

Agar supaya segala kesusahan yang kita alami, segera disudahi. Senang tak lagi tergenang berbatas angan. Bahagia membuncah dalam kalbu, memunculkan lagi peradaban bahari yang gemah ripah loh jinawi.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/31/12312721/kembang-semusim-demokrasi-indonesia

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Temui Nelayan di Tangerang, Anies: Berangkat-Pulang Kena Pajak, Kapan Bisa Makmur?

Temui Nelayan di Tangerang, Anies: Berangkat-Pulang Kena Pajak, Kapan Bisa Makmur?

Nasional
Antam dan Kodam XVI/Pattimura Kerja Sama Perkuat Pengamanan di Wilayah Operasi Maluku Utara

Antam dan Kodam XVI/Pattimura Kerja Sama Perkuat Pengamanan di Wilayah Operasi Maluku Utara

Nasional
Prabowo Minta Maaf Baru Kampanye di Tasikmalaya Lagi: Satu Masalahnya, Saya Kalah

Prabowo Minta Maaf Baru Kampanye di Tasikmalaya Lagi: Satu Masalahnya, Saya Kalah

Nasional
Sapa Warga Sragen, Gibran: Pilihan Apa Saja Silakan, yang Penting Bersaudara

Sapa Warga Sragen, Gibran: Pilihan Apa Saja Silakan, yang Penting Bersaudara

Nasional
KPU Sebut Ada 1,7 Juta Pemilih di Luar Negeri Bakal Nyoblos Pemilu Lebih Awal

KPU Sebut Ada 1,7 Juta Pemilih di Luar Negeri Bakal Nyoblos Pemilu Lebih Awal

Nasional
Penerbangan Terlambat, Ganjar Pranowo Batal Hadiri Konferensi Kebijakan Luar Negeri di Jakarta

Penerbangan Terlambat, Ganjar Pranowo Batal Hadiri Konferensi Kebijakan Luar Negeri di Jakarta

Nasional
Resmikan Kantor Baru DPW, Cak Imin Ingin PKB Menangkan Pilkada di Riau

Resmikan Kantor Baru DPW, Cak Imin Ingin PKB Menangkan Pilkada di Riau

Nasional
Singgung Penguatan Hukum, Anies: Dunia Internasional Akan Respons Positif Jika Sudah Dikerjakan

Singgung Penguatan Hukum, Anies: Dunia Internasional Akan Respons Positif Jika Sudah Dikerjakan

Nasional
Minta Masyarakat Ikut Sebarkan Narasi Perubahan, Cak Imin: Kami Bukan Penjual Tari-tarian

Minta Masyarakat Ikut Sebarkan Narasi Perubahan, Cak Imin: Kami Bukan Penjual Tari-tarian

Nasional
KPU Sebut Indonesia Sukses Selenggarakan Pemilu, Tak Ada Riwayat 'Pemilu Berdarah'

KPU Sebut Indonesia Sukses Selenggarakan Pemilu, Tak Ada Riwayat "Pemilu Berdarah"

Nasional
Ingin Hadiri Langsung Sidang Umum PBB Jika Jadi Presiden, Anies: Indonesia Perlu Hadir

Ingin Hadiri Langsung Sidang Umum PBB Jika Jadi Presiden, Anies: Indonesia Perlu Hadir

Nasional
Muzani: Insya Allah Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Muzani: Insya Allah Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Nasional
Anies Klaim Bakal Tegakkan Supremasi Hukum jika Terpilih Jadi Presiden

Anies Klaim Bakal Tegakkan Supremasi Hukum jika Terpilih Jadi Presiden

Nasional
Anies Anggap Debat Khusus Cawapres Perlu: Menghormati Rakyat Indonesia

Anies Anggap Debat Khusus Cawapres Perlu: Menghormati Rakyat Indonesia

Nasional
Di Depan Mahasiswa UMRI, Muhaimin Cerita Ada Kader PKB Pernah Diculik Tim Mawar

Di Depan Mahasiswa UMRI, Muhaimin Cerita Ada Kader PKB Pernah Diculik Tim Mawar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke