KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengajak masyarakat untuk meneladani perjuangan Raden Mas Said dalam memajukan wilayahnya.
“Dalam usia 16 tahun, Raden Mas Said memulai perjuangan mewujudkan cita-citanya. Fakta ini kiranya dapat menginspirasi setiap generasi di Kabupaten Wonogiri, bahwa usia bukanlah halangan untuk memulai hal-hal besar, yang manfaatnya akan dirasakan banyak pihak,” ujar pria yang akrab disapa Jekek tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/5/2023).
Ia menyampaikan hal itu saat menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-115 dan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-282 Kabupaten Wonogiri di Alun-Alun Giri Krida Bakti, Sabtu.
Menurut Jekek, peringatan HUT ke-282 Kabupaten Wonogiri menjadi momentum tepat untuk seluruh warga menginspirasi perjuangan Raden Mas Said mengusir penjajah dari bumi nusantara.
Baca juga: Otorita: 17 Negara Minat Berinvestasi di IKN Nusantara
Pasalnya, pada 19 Mei 1741 merupakan titik awal perjuangan Raden Mas Said membangun wilayah yang merdeka. Tanggal ini bertepatan dengan perayaan HUT ke-282 Kabupaten Wonogiri yang jatuh pada 19 Mei 2023.
Menurut Jekek, perjuangan Raden Mas Said memegang kepemimpinan di Nagari Kadipaten Mangkunegaran adalah refleksi bagi semua orang bahwa tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan dan pengorbanan.
“Inspirasi keberhasilan Raden Mas Said pada masa 282 tahun lalu di Bumi Nglaroh Desa Pule Kecamatan Selogiri, kiranya memberikan keberhasilan pula dalam proses membangun wilayah Kabupaten Wonogiri,” katanya.
Utamanya, dalam proses membangun satu tekad dan semangat kebersamaan, “Go Nyawiji Sesarengan mBangun Wonogiri."
Baca juga: 4 Tips Membangun Jaringan bagi Fresh Graduate
Jekek mengungkapkan, semboyan “Tiji Tibeh, Mati Siji Mati Kabeh, Mukti Siji Mukti Kabeh,” menjadi satu makna kebersamaan serta soliditas dan solidaritas dalam mencapai satu tujuan yang sama.
Semboyan itu, kata dia, masih sangat relevan dalam konteks kekinian sebagai wujud kekompakan.
“Selain itu, ajaran Tri Dharma dari Raden Mas Said, yang meliputi mulat sarira hangrasa wani, rumangsa melu handarbeni, dan wajib melu hangrungkebi, menjadi satu filosofi yang perlu terus dilaksanakan,” imbuh Jekek.
Untuk itu sebagai penerus perjuangan Raden Mas Said, lanjut dia, warga Kabupaten Wonogiri harus yakin dan percaya dapat melahirkan generasi penerus Pangeran Samber Nyawa.
Generasi penerus yang dimaksud, yaitu memiliki kemampuan organisasi, mampu menciptakan kondisi maju, mandiri, dan sejahtera.
Baca juga: Menpan-RB Sampaikan Negara Akan Afirmasi Masyarakat Papua dalam Seleksi CPNS
Dalam kesempatan tersebut, Jekek mengajak, seluruh komponen masyarakat Kabupaten Wonogiri untuk bangkit.
Ia berharap, kebangkitan masyarakat dapat menjadi harapan dan semangat kebersamaan. Terlebih, memberi manfaat bagi semua pihak, sebagaimana tema, “Go Nyawiji Migunani”.