JAKARTA, KOMPAS.com - Executive Co-Captain Tim Nasional Anies-Muhaimin, Sudirman Said mengucapkan selamat atas kemenangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ia mengatakan, kompetisi Pilpres 2024 selayaknya kompetisi pada umumnya, ada yang menjadi pemenang dan ada yang kalah.
"Kepada yang menang Pak Prabowo Subianto, saya ucapkan selamat bekerja, menata negara, melakukan perbaikan-perbaikan, mencapai apa yang dicita-citakan oleh kemerdekaan. Sebagai bagian dari tim yang kalah, saya harus menghormati Putusan MK, betapa pun banyak ketidakpuasan dan catatan atas penyelenggaraan Pilpres 2024," kata Sudirman dalam keterangan tertulis, Rabu (24/4/2024).
Baca juga: Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali
Selain itu, Sudirman Said berpesan kepada Prabowo-Gibran untuk melakukan koreksi berbagai kejanggalan dan praktik kekuasaan yang menyimpang.
"Pemerintah yang akan dibentuk oleh presiden terpilih punya tanggung jawab besar untuk melakukan penataan ulang regulasi, nilai-nilai, dan budaya politik ke depan agar demokrasi kita dapat membuahkan kesejahteraan dan keadilan," tutur dia.
Selain itu, Sudirman juga menyebut ada tantangan besar yang harus diselesaikan seperti kemiskinan, pengangguran, pasokan pangan, subsidi energi dan ruang fiskal yang terbatas.
"Dari perspektif global, tekanan geopolitik dan konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia akan memerlukan perhatian tersendiri.
Baca juga: Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini
Oleh sebab itu, kata dia, semua pihak harus move on, menyiapkan diri untuk bergerak maju.
"Harus ada usaha untuk melakukan musyawarah antar tokoh bangsa untuk tidak saja berfokus menata pemerintahan, tetapi menata negara keseluruhan dengan segenap instrumennya."
Sudirman memberikan catatan, dengan dibacakannya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2024, Senin (22/4/2024) kemarin, ada peristiwa penting yang harus menjadi catatan.
Catatan penting itu adalah perbedaan pendapat tiga hakim konstitusi atau dissenting opinion yang disampaikan dalam sidang.
"Ini menjadi dokumen penting, yang merupakan catatan pengakuan bahwa ada banyak hal yang janggal dalam proses Pilpres 2024," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.