Kedua, modal sejarah PKB sebagai parpol pewaris tunggal agenda dan perjuangan politik NU.
"PKB sebagai pewaris tunggal agenda politik Nahdlatul Ulama. Boleh ada satu dua partai yang mengaku NU, bahkan PAN. Silakan mengaku, tapi pewaris sah mandat politik NU hanyalah PKB," katanya.
Bahkan, Wakil Ketua DPR ini mempersilakan orang untuk membongkar sejarah jika tak sepakat dengan pernyataannya itu.
Namun demikian, Muhaimin yakin semua akan sepakat pada akhirnya bahwa PKB adalah pewaris politik dan perjuangan NU.
"Silakan bongkar dada saya, bongkar sejarah, PKB lah perwaris sejarah politik dan perjuangan NU sejak sebelum kemerdekaan, era Soekarno, Soeharto sampai Reformasi. Silakan dibaca sejarahnya, kesimpulannya hanya satu, PKB," ujarnya.
Menurut Muhaimin Iskandar, dua modal tersebut sudah cukup bagi PKB untuk memimpin bangsa ini.
"Amat sangat bodoh kalau ada kader PKB yang tidak percaya diri. Karena saya adalah penerima mandat perjuangan, mandat yang panjang dan mulia," kata Cak Imin.
Baca juga: PKB Buka Kemungkinan Koalisi dengan Demokrat, Muhaimin: Takdir di Tangan Tuhan
Kendati demikian, ia menyadari bahwa langkah dan tekadnya maju pilpres bukan tanpa risiko.
Muhaimin Iskandar mengaku, mengalami berbagai tantangan, rintangan bahkan gangguan untuk maju Pilpres 2024.
"PKB sebagai penerima mandat politik NU pasti diganggu karena semua iri kok ada parpol yang punya kekuatan selengkap PKB," ujar Muhaimin Iskandar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.