JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak lagi mendaftarkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke dalam gelanggang Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) pada Pemilu 2024.
Sedianya, Cak Imin selalu dicalonkan oleh PKB sejak 1999, ketika dirinya pertama kali terpilih sebagai anggota legislatif.
Ketua DPP PKB Daniel Johan mengatakan, meski tak lagi jadi caleg, Cak Imin kini maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
"Iya (Cak Imin tidak didaftarkan di Pileg), kan maju capres," ujar Daniel saat dimintai konfirmasi, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Airlangga dan Muhaimin Temui SBY-AHY, Surya Paloh Yakin Demokrat Tetap di Koalisi Perubahan
Daniel menjelaskan, PKB memilih untuk fokus memenangkan Cak Imin sebagai capres, sesuai dengan amanat muktamar.
Hanya saja, saat ini PKB berkoalisi dengan Partai Gerindra, yang mana partai tersebut juga punya capres jagoannya, yaitu Prabowo Subianto.
Daniel mengatakan, urusan siapa yang akan menjadi capres bakal ditentukan oleh Prabowo dan Cak Imin selaku ketum masing-masing partai.
"Iya sudah kita serahkan ke kedua ketum, kita ikuti keputusannya," imbuhnya.
Adapun Cak Imin telah menyatakan bahwa dirinya hingga kini masih optimistis maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sebagai capres.
Baca juga: Jika AHY dan Demokrat Menang pada Pilpres, Muhaimin: Jangan Lupa Saya, Mas
Menurut Cak Imin, kepercayaan dirinya itu lahir karena mendapatkan mandat sebagai capres dari hasil Muktamar PKB di Bali pada 2019.
"Saya ditanya wartawan, 'Kok Pak Muhaimin pede banget nyapres?' Saya jawab, dosa dan haram kalau saya enggak percaya diri maju pada Pilpres 2024," kata Muhaimin Iskandar dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3/2023).
Pernyataan itu disampaikan Muhaimin saat memberikan pidato pada Rapat Koordinasi Caleg PKB se-Kalimantan Selatan di Kota Tanahbumbu, Rabu (15/3/2023).
Cak Imin mengatakan, ada sejumlah alasan mengapa dirinya sangat percaya diri untuk jadi capres.
Pertama, PKB sebagai partai politik (parpol) yang didirikan oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU) memiliki ideologi, cita-cita, gagasan, teori, ajaran serta doktrin yang lengkap.
"Mulai dari tata cara kerja bagaimana membangun dan menata umat, menata bangsa. Panji-panji, dasar ahlussunnah, doktrin, ajaran, teori di Nahdlatul Ulama itu lengkap. Tidak hanya teori, tapi lengkap dengan praktiknya," ujar Muhaimin.
Baca juga: PAN Diprediksi Merapat ke Gerindra-PKB dan Kembali Dukung Prabowo
Kedua, modal sejarah PKB sebagai parpol pewaris tunggal agenda dan perjuangan politik NU.
"PKB sebagai pewaris tunggal agenda politik Nahdlatul Ulama. Boleh ada satu dua partai yang mengaku NU, bahkan PAN. Silakan mengaku, tapi pewaris sah mandat politik NU hanyalah PKB," katanya.
Bahkan, Wakil Ketua DPR ini mempersilakan orang untuk membongkar sejarah jika tak sepakat dengan pernyataannya itu.
Namun demikian, Muhaimin yakin semua akan sepakat pada akhirnya bahwa PKB adalah pewaris politik dan perjuangan NU.
"Silakan bongkar dada saya, bongkar sejarah, PKB lah perwaris sejarah politik dan perjuangan NU sejak sebelum kemerdekaan, era Soekarno, Soeharto sampai Reformasi. Silakan dibaca sejarahnya, kesimpulannya hanya satu, PKB," ujarnya.
Menurut Muhaimin Iskandar, dua modal tersebut sudah cukup bagi PKB untuk memimpin bangsa ini.
"Amat sangat bodoh kalau ada kader PKB yang tidak percaya diri. Karena saya adalah penerima mandat perjuangan, mandat yang panjang dan mulia," kata Cak Imin.
Baca juga: PKB Buka Kemungkinan Koalisi dengan Demokrat, Muhaimin: Takdir di Tangan Tuhan
Kendati demikian, ia menyadari bahwa langkah dan tekadnya maju pilpres bukan tanpa risiko.
Muhaimin Iskandar mengaku, mengalami berbagai tantangan, rintangan bahkan gangguan untuk maju Pilpres 2024.
"PKB sebagai penerima mandat politik NU pasti diganggu karena semua iri kok ada parpol yang punya kekuatan selengkap PKB," ujar Muhaimin Iskandar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.