Sementara, yang menyatakan akan lebih buruk atau jauh lebih buruk hanya 6,6 persen. Yang menyatakan tidak akan ada perubahan sebanyak 18,8 persen, dan tidak jawab 9,7 persen.
Baca juga: Galang Kekuatan, Relawan Ganjar Akan Konsolidasi ke Daerah hingga Luar Negeri
Menurut Saiful, data ini memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung memiliki sentimen positif terhadap kondisi ekonomi saat ini sampai setidaknya tahun 2024.
Hal ini, menurut dia, akan memberikan insentif pada Presiden Joko Widodo jika dia maju lagi sebagai presiden pada Pemilu 2024.
Namun, karena Jokowi telah memimpin selama dua periode dan tidak mungkin maju lagi sebagai capres, yang akan mendapatkan insentif elektoral itu adalah yang dianggap mendekati atau bakal melanjutkan kepemimpinan dan kebijakan Jokowi, dalam hal ini Ganjar Pranowo.
“Karena Jokowi tidak maju lagi, maka tokoh yang kurang lebih sama atau mendekati Jokowi dalam kepemimpinan Indonesia ke depan, maka dialah yang kemungkinan akan dipilih oleh warga yang memiliki penilaian positif dalam hal kondisi ekonomi ini,” kata Saiful.
Baca juga: PPP Beri Sinyal KIB Bisa Bubar, jika Tak Usung Ganjar jadi Capres
Adapun Ganjar Pranowo diumumkan sebagai calon presiden Pemilu 2024 oleh PDI-P pada 21 April 2023. Rencana pencapresan Ganjar dideklarasikan langsung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Sebelum Ganjar, Anies Baswedan telah lebih dulu diumumkan sebagai bakal capres Nasdem sejak Oktober 2022. Sementara itu, Prabowo Subianto dideklarasikan sebagai bakal capres Gerindra pada medio Agustus 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.