Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menerka Capres dari Koalisi Besar: Kalau Bukan Ganjar, lalu Siapa?

Kompas.com - 05/05/2023, 07:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

Akan tetapi, Umam mengingatkan, skema kerja sama antara Golkar, PKB, dan Gerindra hanya bisa terwujud jika Prabowo memilih Airlangga atau Muhaimin sebagai calon wakil presidennya.

"Namun, jika Prabowo akhirnya masih tetap saja bersikap enggan untuk memilih Cak Imin maupun Airlangga karena pertimbangan tidak kompetitifnya elektabilitas maupun logistik yang terbatas, maka tidak menutup kemungkinan Golkar dan PKB akan meninggalkan Gerindra dan membentuk koalisi sendiri di Pilpres 2024," ujar Umam.

Baca juga: Adian: Jika Ganjar Menang Pilpres, Itu Bukan karena Keringatnya Sendiri, tapi Keringat Jutaan Orang

Dalam hal ini, Gerindra bisa saja menggandeng Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mengusung calon presiden dan calon wakil presiden.

PAN sendiri memang getol menyodorkan nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjadi calon wakil presiden.

KIB Bubar?

Di sisi lain, dengan sikap Golkar dan PKB yang kemungkinan besar tidak akan mengusung Ganjar, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) diyakini akan bubar.

KIB merupakan koalisi yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP. Koalisi ini tengah di ujung tanduk karena PPP sudah lebih dulu mengusung Ganjar menjadi capres.

"KIB bisa berlanjut kalau sama-sama capresnya Ganjar. Kalau ternyata capresnya berbeda, gimana mau lanjut?" kata Juru Bicara PPP Achmad Baidowi kepada Kompas.com, Kamis.

Baidowi pun tidak masalah jika pada akhirnya KIB berpisah karena perbedaan pilihan politik di antara anggotanya.

Baca juga: PPP Sebut Tulus Dukung Ganjar, Tidak Ngotot Minta Jatah Cawapres

Ia mengingatkan, PPP kini juga sudah membangun kerja sama politik dengan PDI-P sebagai partai yang sama-sama mengusung Ganjar.

Oleh karena itu, kata Baidowi, PPP tidak akan berkoalisi dengan partai-partai politik yang tidak mengusung Ganjar sebagai calon presiden.

"Ya, beda (jalan). Kalau mereka (koalisi besar) tidak ke Ganjar, ya berarti kan tidak berkoalisi dengan kami (PPP dan PDI-P)," kata Baidowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com