Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lobi dengan PDI-P Alot, Koalisi Besar Lirik Prabowo, Tinggalkan Ganjar?

Kompas.com - 05/05/2023, 05:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute of Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menduga bahwa bakal koalisi besar kini berubah arah dukungan, dari semula untuk Ganjar Pranowo kemudian ke Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).

Hal ini disampaikannya melihat pernyataan Tim Pemenangan Koalisi Besar Golkar-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nusron Wahid bahwa yang memberi sinyal bakal koalisi besar tidak akan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

"Semula arahnya mendukung Ganjar. Tapi alotnya negosiasi koalisi bersama PDI-P, tampaknya membuat partai-partai itu berpikir ulang, dan berbalik mendukung Prabowo," kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Golkar-PKB Motori Pembentukan Koalisi Besar, untuk Saingi PDI-P?

Umam menilai, pernyataan Ketua DPP Partai Golkar itu dipengaruhi oleh realitas politik terkait adanya problem serius dalam proses negosiasi koalisi antara partai-partai bakal koalisi besar dan PDI-P.

Poin krusial itu, menurut Umam, tampaknya terletak pada mekanisme penentuan calon wakil presiden (cawapres).

Di sisi lain, partai-partai bakal koalisi besar dan PDI-P dianggap mengalami kebuntuan pembahasan terkait skema pembagian portofolio untuk pemerintahan ke depan.

Umam menduga, alotnya komunikasi itu karena partai-partai politik masih menduga pembagian kekuasaan masih akan lebih banyak ditentukan oleh PDI-P.

 

"Di sisi lain, sikap PDI-P itu sendiri juga merupakan hasil evaluasi atas perjalanan pemerintahan Jokowi yang notabene petugas partai PDI-P, namun PDI-P sendiri merasa bahwa seolah pemerintahan Jokowi berada di luar kendali PDI-P," tambah Umam.

Sebelumnya diberitakan, Nusron Wahid melempar sinyal bahwa koalisi besar yang dimotori Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak akan mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Nusron mengatakan, sikap tersebut terlihat dari langkah Golkar yang kini merapat dengan PKB untuk menjajaki koalisi besar setelah diajak mengusung Ganjar oleh PPP.

"Ya kan kemarin PPP mengajak Golkar untuk ikut dukung Pak Ganjar, kan hari ini ada pertemuan dengan Pak Muhaimin. Kan artinya Pak Ketua Umum (Airlangga Hartarto) sudah menjawab," kata Nusron di Restoran Plataran, Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Menurut Nusron, Golkar tidak perlu menyatakan tidak akan mendukung Ganjar secara tersurat, tetapi bisa disampaikan lewat sikap yang ditunjukkan.

"Kata Pak Faisol Riza (Wakil Sekretaris Jenderal PKB), kiai-kiai PKB itu bahasa tingkah lebih fasih daripada bahasa kata," ujar Nusron.

Ia lantas menyebut bahwa PDI-P tidak akan diajak bergabung ke koalisi besar karena sudah memutuskan mengusung Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com