Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Pemenangan Lempar Sinyal Koalisi Besar Tidak Akan Usung Ganjar Capres

Kompas.com - 04/05/2023, 15:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pemenangan Koalisi Besar Golkar-Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nusron Wahid melempar sinyal bahwa koalisi besar tidak akan mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Nusron mengatakan, sikap tersebut terlihat dari langkah Golkar yang kini merapat dengan PKB untuk menjajaki koalisi besar setelah diajak mengusung Ganjar oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Ya kan kemarin PPP mengajak Golkar untuk ikut dukung Pak Ganjar, kan hari ini ada pertemuan dengan Pak Muhaimin. Kan artinya Pak Ketua Umum (Airlangga Hartarto) sudah menjawab," kata Nusron di Restoran Plataran, Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Menurut Ketua DPP Partai Golkar ini, Golkar tidak perlu menyatakan tidak akan mendukung Ganjar secara tersurat, tetapi bisa disampaikan lewat sikap yang ditunjukkan.

"Kata Pak Faisol Riza (Wakil Sekretaris Jenderal PKB), kiai-kiai PKB itu bahasa tingkah lebih fasih daripada bahasa kata," ujar Nusron.

Baca juga: Golkar dan PKB Bentuk Tim Pemenangan Koalisi Besar meski Koalisi Belum Terbentuk

Nusron juga mengatakan bahwa koalisi besar ini ingin mencari sosok alternatif selain Ganjar yang bisa dipilih publik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia lantas menyebut bahwa PDI-P tidak akan diajak bergabung ke koalisi besar karena sudah memutuskan mengusung Ganjar.

Namun, kata Nusron, koalisi besar yang dijajaki oleh Golkar dan PKB ini juga tetap membuka pintu bagi PPP apabila berubah pikiran dan tidak lagi mengusung Ganjar.

"Kalau memang PPP berlabuh ke Ganjar, ya alhammulillah. Itu berarti selamat bagi PPP, tapi kalau PPP nanti gabung sama koalisi besar ini alhamdulillah juga," kata Nusron.

Baca juga: Golkar-PKB Motori Pembentukan Koalisi Besar, untuk Saingi PDI-P?

Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar dan PKB sepakat untuk membangun komunikasi dengan partai-partai politik guna membentuk sebuah koalisi besar.

Kedua partai itu juga sudah membentuk tim pemenangan meski belum ada capres dan calon wakil presiden (cawapres) yang ditentukan.

"Kita sudah menunjuk tim pemenangan, yaitu dari Golkar adalah Bapak Nusron Wahid, dan dari PKB nanti Pak Faisol Riza," kata Airlangga usai pertemuan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Restoran Plataran, Jakarta, Rabu.

Nusron mengungkapkan, timnya juga akan membahas strategi pemenangan bila koalisi besar yang dimotori oleh Golkar dan PKB kelak terwujud.

Nusron dan Faisol akan segera menggelar rapat untuk menyusun format kerja sama pemenangan pemilihan presiden meski belum ada calon presiden (capres) yang diusung.

Nusron juga menilai tak ada yang salah apabila Golkar dan PKB sudah membuat tim pemenangan meski koalisi besar belum terbentuk dan dua partai itu masih berada di dua koalisi yang berbeda. 

Baca juga: Golkar-PKB Gencar Bangun Koalisi Besar, Airlangga Pastikan KIB Masih Solid

Catatan: berita ini mengalami perbaikan di judul yaitu dengan mengganti atribusi yang lebih spesifik untuk kapasitas narasumber. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com