Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Ridwan Kamil Cawapres Teratas meski Tren Elektabilitasnya Turun

Kompas.com - 01/05/2023, 07:18 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih dianggap oleh publik sebagai sosok yang paling pantas menjadi calon wakil presiden (cawapres) meski tren elektabilitasnya menurun.

Hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 11-17 April 2023 menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamils sebagai cawapres berada di posisi teratas dengan angka 17,3 persen.

"Peringkat pertama masih ditempati Ridwan Kamil," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei lewat YouTube Indikator Politik Indonesia, dikutip Kompas.com, Senin (1/5/2023).

Dalam simulasi 19 nama, di bawah Ridwan Kamil terdapat nama Sandiaga Uno dengan elektabilitas sebesar 14,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 14,2 persen, Erick Thohir 12,2 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 6,0 persen.

Baca juga: Survei Indikator Politik: Ridwan Kamil Cawapres Teratas, Disusul Sandiaga Uno dan Erick Thohir

Nama-nama lainnya memiliki elektabilitas di bawah 6 persen untuk dipilih menjadi calon wakil presiden, sedangkan ada 17,7 persen responden yang belum menentukan pilihan.

Ketika pilihan dikerucutkan menjadi sembilan dan lima nama, Ridwan Kamil juga memiliki elektabilitas teratas diikuti oleh Sandiaga Uno, Erick Thohir, AHY, dan Khofifah.

Tren turun sejak gabung Partai

Meski masih unggul, elektabilitas Ridwan Kamil sebagai cawapres mengalami tren penurunan dibandingkan survei bulan Maret 2023.

Dalam simulasi lima nama misalnya, elektabilitas Ridwan Kamil sebagai cawapres anjlok dari 29,4 persen pada Maret 2023 menjadi 22,5 persen pada April 2023.

"Saya menduga tone RK di media sosial belakangan yang agak negatif, dan ini terjadi setelah RK masuk partai, mungkin pendukungnya ingin melihat RK yang non-partisan karena penurunan itu terjadi setelah beliau aktif di Golkar," kata Burhanuddin.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Ganjar Unggul Tipis Dibanding Prabowo

Elektabilitas nama-nama lain juga cenderung stagnan atau turun, kecuali Erick Thohir yang tingkat keterpilihannya melonjak dari 11,3 persen pada Maret 2023 menjadi 17,3 persen pada April 2023 dalam simulasi 5 nama.

"Ini polanya antagonistik antara pendukung RK dan pendukung Erick. Ketika RK turun, itu elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres naik, atau sebaliknya," kata Burhanuddin.

Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.220 orang responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling.

Dengan asumsi metode random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Ganjar-Ridwan Kamil atau Ganjar-Sandiaga? Ini Prospeknya Menurut Litbang Kompas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com