Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Enggan Dianggap Tak Etis karena Tak Berikan Surat Langsung ke Prabowo

Kompas.com - 28/04/2023, 17:47 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Uno enggan dianggap tidak etis karena tidak memberikan surat pengunduran diri dari Partai Gerindra secara langsung kepada Ketua Umum (Ketum) Prabowo Subianto.

Sandiaga menganggap telah menjalankan mekanisme pengunduran diri yang benar, yakni dengan menyerahkan surat pada Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

“Kita enggak usah memperdebatkan mana yang etis dan mana yang tidak, karena buat saya mekanismenya seperti itu. Sampaikan di depan, waktu kita masuk tampak muka, keluar tampak punggung,” ujar Sandiaga Uno dalam tayangan Rosi di Kompas TV, Kamis (27/4/2023).

Menurut Sandiaga, kepergiannya dari Partai Gerindra tidak dilakukan dengan diam-diam.

Baca juga: Pasangan Ganjar-Sandiaga Dinilai Menjanjikan untuk Bertarung di Pilpres 2024

Ia mengaku selalu menunjukkan kepada publik soal niatnya hengkang tersebut.

“Saya mengambil keputusan itu bukan di belakang layar. Saya sampaikan ke publik (bahwa) saya akan berpikir,” kata Sandiaga Uno.

Di sisi lain, Sandiaga mengaku tak ingin mencampuradukan persoalan politik dengan urusan personal. Baginya, langkah politik tak perlu disikapi secara berlebihan menggunakan perasaan.

“Berpolitik itu tidak harus bawa ke perasaan, hati. Berpolitik tidak boleh personal karena ini kita berpolitik untuk bangsa dan negara,” ujarnya.

Baca juga: Iwan Bule Gantikan Sandiaga Uno Jadi Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra

Diketahui, Sandiaga Uno telah mengundurkan diri dari Partai Gerindra pada Minggu (23/4/2023).

Sikap itu lantas memantik respons dari sejumlah elite Partai Gerindra. Salah satunya Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani.

Muzani menilai sikap Sandiaga Uno tak menunjukan penghormatan pada Prabowo yang menjadi mentor dan membawanya masuk ke dunia politik.

Bahkan, Muzani mengatakan, semua kader Gerindra siap melakukan perlawanan jika Sandiaga akhirnya berhadapan dengan Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Soal Rencana Gabung PPP, Sandiaga Uno: Alamiah Saja, Tak Usah Buru-buru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com