JAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Uno enggan dianggap tidak etis karena tidak memberikan surat pengunduran diri dari Partai Gerindra secara langsung kepada Ketua Umum (Ketum) Prabowo Subianto.
Sandiaga menganggap telah menjalankan mekanisme pengunduran diri yang benar, yakni dengan menyerahkan surat pada Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
“Kita enggak usah memperdebatkan mana yang etis dan mana yang tidak, karena buat saya mekanismenya seperti itu. Sampaikan di depan, waktu kita masuk tampak muka, keluar tampak punggung,” ujar Sandiaga Uno dalam tayangan Rosi di Kompas TV, Kamis (27/4/2023).
Menurut Sandiaga, kepergiannya dari Partai Gerindra tidak dilakukan dengan diam-diam.
Baca juga: Pasangan Ganjar-Sandiaga Dinilai Menjanjikan untuk Bertarung di Pilpres 2024
Ia mengaku selalu menunjukkan kepada publik soal niatnya hengkang tersebut.
“Saya mengambil keputusan itu bukan di belakang layar. Saya sampaikan ke publik (bahwa) saya akan berpikir,” kata Sandiaga Uno.
Di sisi lain, Sandiaga mengaku tak ingin mencampuradukan persoalan politik dengan urusan personal. Baginya, langkah politik tak perlu disikapi secara berlebihan menggunakan perasaan.
“Berpolitik itu tidak harus bawa ke perasaan, hati. Berpolitik tidak boleh personal karena ini kita berpolitik untuk bangsa dan negara,” ujarnya.
Baca juga: Iwan Bule Gantikan Sandiaga Uno Jadi Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra
Diketahui, Sandiaga Uno telah mengundurkan diri dari Partai Gerindra pada Minggu (23/4/2023).
Sikap itu lantas memantik respons dari sejumlah elite Partai Gerindra. Salah satunya Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani.
Muzani menilai sikap Sandiaga Uno tak menunjukan penghormatan pada Prabowo yang menjadi mentor dan membawanya masuk ke dunia politik.
Bahkan, Muzani mengatakan, semua kader Gerindra siap melakukan perlawanan jika Sandiaga akhirnya berhadapan dengan Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga: Soal Rencana Gabung PPP, Sandiaga Uno: Alamiah Saja, Tak Usah Buru-buru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.