Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator Politik: Ridwan Kamil Cawapres Teratas, Disusul Sandiaga Uno dan Erick Thohir

Kompas.com - 20/04/2023, 11:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil paling tinggi dibandingkan tokoh lainnya sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Elektabilitas kader Partai Golkar itu mencapai 19,7 persen dalam simulasi delapan nama tokoh cawapres.

"Ridwan masih unggul, disusul oleh Sandi (Sandiaga Uno) dan Erick (Erick Thohir) meskipun selisihnya tidak terlalu jauh," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei yang ditayangkan di kanal YouTube Indikantor Politik Indonesia, dikutip Kompas.com, Kamis (20/4/2023).

Adapun Sandiaga Uno memiliki elektabilitas sebagai cawapres sebesar 18,4 persen. Sementara Erick Thohir elektabilitasnya mencapai 11,8 persen.

Baca juga: Survei Indikator Elektabilitas Cawapres: Ridwan Kamil Turun, Erick Thohir hingga AHY Naik

Posisi empat, ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas sebesar 9,6 persen.

"Jadi ketidakpastian bukan hanya terjadi di tingkat elektabilitas capres, tapi juga elektabilitas cawapres juga tidak terlalu jauh bedanya. Terutama di empat nama teratas ya, Ridwan, Sandi, Erick, dan AHY," jelas Burhanuddin.

Lebih lanjut, Burhanuddin memerinci bagaimana suara untuk Erick Thohir rupanya berdampak signifikan pada upayanya melobi FIFA terkait Piala Dunia U20 2023.

Meskipun, akhirnya FIFA tetap membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.

Namun, rupanya lobi-lobi Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI mendapat apresiasi responden.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Turun 7-8 Persen, Survei Indikator: Ada Efek Pembatalan Piala Dunia U20

"Ternyata memang ada indikasi apa yang dilakukan oleh Erick dalam kaitan dengan Piala Dunia itu punya insentif elektoral," ujar Burhanuddin.

"Mereka yang tahu Indonesia sebagai tuan rumah, elektabilitas Erick lebih tinggi dibanding elektabilitas Erick di kalangan yang tidak tahu, 14,7 dibanding 6,9 persen," katanya menjelaskan.

Sementara itu, suara untuk Erick Thohir terkait Piala Dunia U20, justru datang dari kelompok yang tidak mempersoalkan FIFA membatalkan gelaran sepakbola internasional itu di Indonesia.

Menurut Burhanuddin, responden atau warga menghargai jerih payah Erick Thohir melakukan lobi-lobi politik pada FIFA terkait Piala Dunia U-20.

"Kalau sebagai cawapres, ternyata ada insentif elektoralnya terkait dengan jerih payah Ketum PSSI berkaitan dengan drama kemarin (Piala Dunia)," ujarnya.

Baca juga: 50 Hari Erick Thohir sebagai Ketum PSSI: Lawan Mafia Bola hingga Dapat Kartu Kuning FIFA

Sebagai informasi, survei Indikator Politik Indonesia kali ini dilakukan pada 8-13 April 2023.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang telah dilatih.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), yakni memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.212 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut hasil survei terkait elektabilitas cawapres versi Indikator Politik Indonesia:

  1. Ridwan Kamil 19,7 persen
  2. Sandiaga Uno 18,4 persen
  3. Erick Thohir 11,8 persen
  4. AHY 9,6 persen
  5. Khofifah Indar Parawansa 6,2 persen
  6. Puan Maharani 3,2 persen
  7. Muhaimin Iskandar 2,8 persen
  8. TT/TJ (tidak tahu/tidak jawab) 25,4 persen

Baca juga: Survei Indikator Politik: Ridwan Kamil Cawapres Teratas, Disusul Sandiaga Uno, AHY, dan Erick Thohir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com