Bagi Wiranto, Prabowo memiliki kapasitas di bidang pemerintahan dan memahami bidang domestik serta internasional.
“Harus mau dan mampu untuk melaksanakan itu. Ya mampu belum cukup, harus mau. Kadang orang mampu tapi tidak mau, harus seperti itu,” kata dia.
Sementara itu, Mahfud mengaku ingin melakukan silaturahmi balasan ke kediaman Prabowo. Ia mau menemui Prabowo di Hambalang.
“Saya mau main ke Hambalang juga,” ucap dia.
Baca juga: Ditemui Prabowo di Kediamannya, Mahfud: Saya Mau Main ke Hambalang Juga
Sembari bercanda, Prabowo kemudian menyatakan akan menunggu kunjungan balasan tersebut.
“Saya minta beliau kasih tausiah nanti di Hambalang,” kelakar Prabowo.
Namun, Mahfud tidak mengungkapkan secara pasti kapan dia akan merealisasikan kunjungan itu. Alasannya, saat ini masih dalam perayaan Lebaran.
“Nanti lah kalau sudah longgar, ini kan masih suasana Lebaran,” kata Mahfud.
Partai Gerindra dan Prabowo saat ini masih kekeh ingin mendapatkan kursi sebagai capres. Setelah bertemu Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023).
Ia memberikan sinyal tak mau mengalah untuk menjadi bakal RI-2 mendampingi Ganjar Pranowo yang diusung PDI-P sebagai capres.
“Lihat perkembangan, dinamika. Beliau (Ganjar) sudah dicalonkan capres. Kita lihat perkembangan dan dinamika. Jangan berandai-andai,” tutur Prabowo.
Baca juga: Ganjalan Besar Wacana Duet Ganjar dan Prabowo di Pilpres 2024...
Kemudian, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan, Prabowo cocok jadi capres karena bisa diterima oleh semua kalangan.
“Pak Prabowo ini seperti jalan tengah. Jalan tengah itu artinya bisa diterima oleh semua pihak. Artinya baik kanan, maupun kiri,” papar Fadli di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (23/4/2023)
Ia juga berharap koalisi besar yang tengah dijajaki oleh enam partai politik (parpol) bisa memberikan dukungan pada Prabowo.
“Mudah-mudahan (koalisi besar dukung Prabowo capres). Ya kita lihatlah, nanti kan pasti ada hitung-hitungan dalam arti strategi, taktik dan lain-lain,” ujar dia.
Adapun keenam parpol yang menjajaki pembentukan koalisi besar adalah Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pernah menyebutkan bahwa penjajakan koalisi itu sesuai perintah Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.