Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Jokowi di Hati, Ganjar Dinanti

Kompas.com - 22/04/2023, 07:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kebahagiaan kita bukan karena berkoalisi dengan kekuasaan, tetapi kebahagiaan itu akan datang ketika kita bisa menangis dan tertawa bersama” – Megawati Soekarnoputri.

Kekuasaan yang dimaknai oleh putri Bung Karno itu, tidak sekadar menjadi pemanis kalimat penyemangat. Megawati secara konsisten menerapkan demokrasi di partai yang dibidaninya.

Kata demokrasi yang disematkan di belakang nama partai, tidak sekadar menjadi pemanis belaka. Jika Megawati egois dan tinggi hati, mungkin saja “kavling” kekuasaan dari partainya selalu dipaksakan hanya untuk anak, cucu, dan keturunannya saja.

Megawati sadar sedang mengukir sejarah. Menorehkan catatan historis bahwa dari rahim partainya dilahirkan pemimpin dan (calon) pemimpin bangsa.

Tepat hari Jumat, 20 April 2023 di saat Ramadhan memasuki masa penghujung secara tiba-tiba “mata bathin” Megawati terbuka.

Proses kontemplasi yang dijalaninya menemukan muaranya. Nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo disebut lantang sebagai Calon Presiden “resmi” dari PDI Perjuangan.

Dengan didampingi Presiden Joko Widodo, Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR-RI, Puan Maharani, Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi PDI Perjuangan, Prananda Prabowo, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri “menugaskan” Ganjar Pranowo untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Penunjukkan Ganjar sebagai Capres dari PDI Perjuangan begitu sangat dinanti akar rumput partai berlambang kepala banteng itu. ”Drama” Ganjar begitu mengharu biru di tengah polemik pencalonan Puan Maharani di elite-elite partai.

Pembentukkan Dewan Jenderal yang digagas anggota DPR-RI Trimedya Panjaitan dan Johan Budi “dilawan” oleh sel-sel “diam” yang selama ini sengaja bergerak “senyap”. Nama Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menjadi yang “terdepan” mempromosikan nama Ganjar.

Munculnya Dewan Kopral adalah bentuk perlawanan dari munculnya Dewan Jenderal. Baik FX Hadi Rudyatmo maupun Ganjar sempat dipanggil Dewan Kehormatan Partai dan diberi skors karena dianggap tidak mengindahkan instruksi partai.

Pencapresan Ganjar oleh Megawati juga mengakhiri faksi-faksi yang sempat muncul di PDI Perjuangan, baik yang mendukung secara terbuka Puan Maharani atau menyokong “diam-diam” Ganjar.

Uniknya di partai besutan Megawati ini adalah, ketika Sang Ketua Umum sudah “mentitahkan” instruksi, maka seluruh slagorde partai bergerak tegak lurus mengikuti arahan. Apalagi Puan Maharani telah ditunjuk sebagai “komandan” tim pemenangan pencapresan Ganjar.

Bagi Puan, interaksinya dengan Ganjar justru telah dibuktikan saat ditugaskan Megawati menjadi komandan lapangan pencalonan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah di periode pertama, 2013.

Justru dari momen Batutulis itu, Megawati menyiratkan pesan kesolidan di partainya usai mendeklarasikan Ganjar sebagar Capres. Tidak ada rivalitas, tetapi yang ada adalah tekad memenangkan PDI Perjuangan secara “hatrick” alias tiga kali berturut-turut.

Jokowi final dukung Ganjar

Kehadiran Presiden Jokowi di Batutulis saat nama Ganjar diumumkan Megawati sebagai Capres resmi dari PDI Perjuangan, juga mengakhiri “drama” obral dukungan Jokowi terhadap Prabowo Subianto.

Sejak awal, saya secara konsisten menerka “hati” Jokowi memang dijatuhkan kepada Ganjar. Sinyal terbuka Jokowi kepada relawannya untuk memilih Capres yang “berambut putih” dan “wajah berkerut-keruk” identik hanya ada pada sosok Ganjar Pranowo.

Sebagai presiden dua periode dan juga kader PDI Perjuangan, Jokowi paham betul “memainkan” irama politik di tubuh banteng.

Ketika nama Puan Maharani ramai digadang-gadang sebagai Capres, Jokowi paham betul tidak elok menentang Puan dan Megawati yang berjasa besar dalam mengorbitkan karier politiknya sejak dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden RI.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ditanya Urgensi Anggaran Pertahanan Naik, Jokowi: Tanyakan ke Menhan

Ditanya Urgensi Anggaran Pertahanan Naik, Jokowi: Tanyakan ke Menhan

Nasional
Gibran Dapat Buket Bunga dari Anak SD Usai Bagikan Susu di Ponpes Asshidiqqiyah Tangerang

Gibran Dapat Buket Bunga dari Anak SD Usai Bagikan Susu di Ponpes Asshidiqqiyah Tangerang

Nasional
Kubu Panji Gumilang Sebut Polisi Tak Punya 2 Alat Bukti untuk Tetapkan Tersangka, Hanya Fatwa MUI

Kubu Panji Gumilang Sebut Polisi Tak Punya 2 Alat Bukti untuk Tetapkan Tersangka, Hanya Fatwa MUI

Nasional
Jokowi Luncurkan Sertifikat Tanah Elektronik untuk Masyarakat

Jokowi Luncurkan Sertifikat Tanah Elektronik untuk Masyarakat

Nasional
Format Debat Cawapres Diubah, Bawaslu Ingatkan KPU Patuhi UU

Format Debat Cawapres Diubah, Bawaslu Ingatkan KPU Patuhi UU

Nasional
Bawaslu Kaji Dugaan Unsur Kelalaian Penyebab Data Pemilih Pemilu 2024 Bocor

Bawaslu Kaji Dugaan Unsur Kelalaian Penyebab Data Pemilih Pemilu 2024 Bocor

Nasional
Minta RUU MK Tak Disahkan, Pemerintah Tolak Pasal Masa Jabatan dan Usia Pensiun Hakim MK

Minta RUU MK Tak Disahkan, Pemerintah Tolak Pasal Masa Jabatan dan Usia Pensiun Hakim MK

Nasional
KSAD Maruli: Dulu Doni Monardo Jagoan, kalau Beliau Sudah Negur, Kita Bangga Sekali

KSAD Maruli: Dulu Doni Monardo Jagoan, kalau Beliau Sudah Negur, Kita Bangga Sekali

Nasional
Sebut Pinjol dan Judi 'Online' Dipelihara Mafia, Cak Imin Janji Bakal Berantas jika Menangi Pilpres

Sebut Pinjol dan Judi "Online" Dipelihara Mafia, Cak Imin Janji Bakal Berantas jika Menangi Pilpres

Nasional
Jika Terpilih, Anies Janji Potong Rantai Distribusi yang Rugikan Petani dan Pedagang

Jika Terpilih, Anies Janji Potong Rantai Distribusi yang Rugikan Petani dan Pedagang

Nasional
Momen Gibran Dipanggil “Kiyowo” oleh Santriwati, Didoakan Jadi Wapres RI

Momen Gibran Dipanggil “Kiyowo” oleh Santriwati, Didoakan Jadi Wapres RI

Nasional
Jokowi Perintahkan Mahfud, Pemda, dan UNHCR Tangani Pengungsi Rohingya

Jokowi Perintahkan Mahfud, Pemda, dan UNHCR Tangani Pengungsi Rohingya

Nasional
Panglima TNI: Doni Monardo Antarkan Saya hingga Bisa seperti Ini

Panglima TNI: Doni Monardo Antarkan Saya hingga Bisa seperti Ini

Nasional
Firli Bahuri Belum Ditahan, Kapolri: Yang Penting Bagaimana Kasus Ini Dituntaskan

Firli Bahuri Belum Ditahan, Kapolri: Yang Penting Bagaimana Kasus Ini Dituntaskan

Nasional
DPR Mendadak Bahas RUU MK, Mahfud Kirim Surat Minta Tak Disahkan

DPR Mendadak Bahas RUU MK, Mahfud Kirim Surat Minta Tak Disahkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com