Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Jokowi di Hati, Ganjar Dinanti

Kompas.com - 22/04/2023, 07:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jokowi tidak sekalipun “mengendorse” nama Puan, justru Jokowi seolah-olah “mensupport” nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto selain Ganjar. Jokowi – sekali lagi – paham betul untuk mendobrak kelambanan PDI Perjuangan dalam mencapreskan Ganjar.

Ketika Jokowi sibuk “menggandeng” Prabowo di berbagai forum dan efektif menaikkan poin elektoral Prabowo, maka dengan cepat Jokowi “menggamit” Ganjar di berbagai kesempatan jelang pengumuman Batutulis.

Pascapenolakkan keikutsertaan Israel dalam drawing Piala Dunia U-20 yang berimbas kepada nama Ganjar Pranowo, Jokowi tetap kalem menanggapi kegerahan publik.

Jokowi segera menugaskan Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk melobi FIFA dan hasilnya Indonesia terhindar dari sanksi berat dari FIFA.

Efek endorsment Jokowi tehadap preferensi Capres memang tidak bisa dipandang enteng. Dengan berdiri dan duduk “barengan” bersama jajaran PDI Perjuangan dan Capres Ganjar Pranowo di Batutulis, menjadi penanda akhir keberpihakkan Jokowi terhadap Prabowo Subianto.

Sikap Jokowi masih akan ditunggu soal preferensinya terhadap calon pendampingnya Ganjar. Selama ini secara terbuka, Jokowi selalu memberi sinyal kepada Erick Thohir mengingat Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi – Amin itu seirama dengan dirinya.

Di Solo, sudah lama berdiri relawan pendukung Ganjar dan Erick Thohir. Akronim ayah Pinokio yang bernama “Gapeto” atau Ganjar – Erick Thohir adalah implementasi dari kehendak Jokowi soal sosok berambut putih dan berwajah penuh kerutan.

Gapeto adalah sosok pekerja keras, pekerja rajin yang berkarya dari pagi hingga malam serta berkutat di bidang pahat memahat kayu.

Tentu pekerjaan mebeler yang pernah dilakoni Jokowi sebelum menjabat sebagai Wali Kota Solo, juga tidak berbeda jauh dengan Gapeto yang berkutat di urusan kayu.

Jokowi pun juga memiliki “chemistry” dengan sosok Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Andai nama Ganjar disandingkan dengan Khofifah, misalnya, lumbung suara Khofifah di Jawa Timur akan melengkapi dukungan suara di kandang banteng di Jawa Tengah.

Baik Ganjar maupun Khofifah begitu saling komplemen mengingat di kamus pemenangan Capres – Cawapres, jika satu ditambah satu tidak boleh sama dengan dua. Satu ditambah satu dalam adagium pemenangan Capres – Cawapres harus lebih dari dua.

Bersatunya dua gender dalam instrumen kampanye Pilpres begitu efektif menangguk dukungan di pasar pemilih.

Jokowi pun juga puas dengan kinerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sehingga duet Ganjar – Sandi juga berkualifikasi “ngeri-ngeri sedap”.

Yang menjadi kendala sulit terwujudnya pasangan ini adalah sikap Jokowi yang tidak ingin melukai Prabowo menginggat Sandi masih belum resmi keluar dari Gerindra.

Ancang-ancang politik Sandiaga yang ingin meninggalkan Gerindra dengan bermain “zig-zag” antara menerima pendekatan PKS dan ingin menjadi kader PPP, saya duga adalah strategi Sandiaga untuk masuk pintu Koalisi Perubahan maupun koalisi besar yang digagas Gerindra-PKB- Golkar-PPP-PAN- Perindo-PSI-PBB serta PDI Perjuangan andai jadi bergabung. Sandi merasa layak menjadi “pengantinnya” Anies atau Ganjar.

Jika kontes Pilpres 2024 ingin segera tuntas tanpa segregasi politik seperti pengalaman Pilpres 2014 dan 2019, yakni rivalitas kubu cebong dan kampret, maka idealnya adalah melanjutkan kemesraan Jokowi dengan Prabowo.

Tentu saja bagi PDI Perjuangan, pencapresan Ganjar adalah “harga mati” sehingga tawaran maksimal yang tidak bisa dinego lagi jika PDI Perjuangan bergabung dalam koalisi besar adalah menyodorkan nama Ganjar sebagai kandidat RI-1.

Siapa yang akan mendampingi Ganjar? Tentu nama Prabowo Subianto yang pantas menjadi Cawapres-nya Ganjar.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com