Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Jokowi di Hati, Ganjar Dinanti

Kompas.com - 22/04/2023, 07:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hanya saja apa mungkin idealitas Ganjar – Prabowo bakal mudah terwujud mengingat menjadi presiden adalah harapan yang tidak kunjung padam dari Prabowo?

Andai saja yang diprioritaskan adalah melanjutkan program-program pembangunan Jokowi yang belum tuntas dan mengekalkan koalisi pendukung Jokowi minus Nasdem, maka akan lebih dasyat jika Prabowo mau menanggalkan ego politiknya yang demikian besar.

Dengan pengalaman Prabowo yang gagal berkali-kali sebagai presiden dan wakil presiden dan menjadi menteri karena “kebesaran” hati Jokowi, maka Prabowo begitu elegan menjadi “mentor” sekaligus guru bangsa sebagai calon wakil presiden.

Kalaupun Prabowo masih “keukeuh” tetap maju di Pilpres 2024 sebagai Capres akan lebih kolaboratif jika ada salah satu pasangan di kubu pendukung Jokowi kalah bertarung di Pilpres 2024 nantinya, akan mendukung pasangan Capres – Cawapres yang melaju ke Pilpres putaran ke dua.

Megawati menorehkan sejarah

Ada pelajaran dan hikmah penting dari pencapresan Ganjar oleh PDI Perjuangan adalah kebesaran Megawati mencalonkan kader terbaiknya sebagai sosok yang diusung sebagai kandidat presiden pasca-Jokowi menuntaskan tugasnya di 2024.

Megawati tidak memaksakan anaknya sebagai Capres dan diorbitkan sedemikian rupa. Megawati juga tidak “berjudi” dengan nasib, yakni mendegradasi karier politik anaknya setelah gagal jadi Capres lalu menyodorkannya menjadi Cawapres.

Megawati paham, dia harus meninggalkan “legacy”. Kehidupan partainya harus terus berlanjut ketika era anak muda siap mengambil alih kepemimpinan.

Dia sekali lagi, tidak memaksakan diri memasukkan “rombongan” kerabatnya masuk menjadi calon anggota legeslatif.

Megawati sadar, dirinya sedang “mengukir” sejarah dengan menempatkan anak-anak muda di pelataran politik nasional. Joko Widodo telah ditempanya sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta hingga Presiden.

Ganjar pun melewati beberapa etape “penggojlokkan” mulai dari simpatisan, kader, aktif di sayap partai, menjadi anggota DPR-RI hingga Gubernur Jawa Tengah.

Abdullah Azwar Anas pun demikian, mulai dari parlemen, Bupati Banyuwangi hingga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

Tri Rismaharini pun idem dito, mulai dari Wali Kota Surabaya hingga Menteri Sosial. Wayan Koster pun sama, dari parlemen hingga Gubernur Bali.

Djarot Saeful Hidayat juga serupa, dari Wali Kota Blitar, anggota DPR, hingga Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta.

Begitu banyak kader-kader PDI Perjuangan menjadi “bintang-bintang” di kepemimpinan lokal dan mereka siap menjani karier politiknya di penugasan yang lain.

"Saya ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Saya besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan saya penyambung lidah rakyat". – Soekarno.

Semoga Ganjar Pranowo tidak menyia-nyiakan “garis sejarah” yang disematkan Megawati Soekarnoputri dan tidak melupakan pesan Bung Karno.

Menjadi Presiden memang penting, tetapi jauh lebih penting tidak melupakan rakyat. Apalagi melukai rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com