Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Capres PDI-P yang Paripurna Usai Ganjar Ditunjuk Megawati dan Pujian untuk Puan di Hari Kartini

Kompas.com - 22/04/2023, 07:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Meski tak menyebut nama maupun daerah yang dimaksud, publik dan insan politik menduga yang dituju Puan adalah Ganjar.

Berikut pernyataan Puan yang diasumsikan publik mengarah ke Ganjar. Pernyataan ini disampaikan Ketua DPR RI tersebut ketika memberikan arahan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Manado, Rabu (9/2/2022).

Dia mengungkapkan kekesalannya karena ada gubernur yang tidak menyambut saat dia turun ke daerah.

"Begitu saya datang, enggak mau menyambut gitu loh. Saya jadi bingung. Kayak enggak semangat gitu. Padahal, harusnya jadi kebanggaan loh, ada kebanggaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana," kata Puan.

Sebelum peristiwa ini, dinamika hubungan Puan dan Ganjar juga sudah menjadi sorotan.

Pada Mei 2021, Ganjar tak diundang dalam sebuah acara rangkaian HUT ke-48 PDI-P yang digelar di Panti Marhaen Semarang.

Baca juga: Jalan Berliku Ganjar Jadi Capres PDI-P: Disebut Kemajon hingga Kemlinthi oleh Elite Partai Sendiri

Acara tersebut dihadiri Puan. Dalam rundown acara tertulis bahwa semua kepala dan wakil kepala daerah se-Jawa Tengah diundang, kecuali Ganjar.

Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengakui bahwa Ganjar memang tidak diundang di acara itu.

Tidak diundangnya Ganjar di acara PDI-P adalah karena ia dianggap berambisi maju dalam Pilpres 2024.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Pacul, Sabtu (22/5/2021).

Persaingan elektabilitas...

Tak bisa dipungkiri, sejak keduanya diisukan menjadi kandidat capres PDI-P, Puan dan Ganjar bersaing dalam elektabilitas.

Namun, harus diakui bahwa Ganjar jauh lebih unggul elektabilitas dibandingkan Puan. Hanya saja, hasil ini baru berdasarkan sejumlah lembaga survei nasional.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Belum Membaik Pasca Polemik U20, PDI-P Dinilai Mesti Kerja Keras

Catatan Litbang Kompas, misalnya, pada Oktober 2022, Puan memiliki elektabilitas sebesar 1 persen.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi, yaitu 23,2 persen. Ia bahkan mengungguli Prabowo Subianto, yang juga moncer dari segi elektoral.

Wartawan Kompas.com meminta konfirmasi langsung kepada Puan soal elektabilitasnya yang kalah dengan Ganjar. Saat itu, mantan Menko PMK tersebut ditanya dalam sebuah kesempatan meninjau lapangan Sport Center DPR RI.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com