Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Kompas.com - 11/05/2024, 08:19 WIB
Novianti Setuningsih

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com - Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pernyataan Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto yang menyebut agar pihak yang tidak mau kerja sama untuk tidak mengganggu, adalah berkah terselubung.

Sebab, bisa berarti ada satu atau dua partai politik (parpol) yang tetap konsisten berada di luar pemerintahan mendatang.

“Menariknya di sini ada blessing in disguise dari pernyataan Pak Prabowo. Artinya, kalau kita menafsirkan dari pernyataan Pak Prabowo, ada potensi satu-dua partai setia pada jalur oposisi,” kata Burhanuddin dalam program Sapa Indonesia Petang di Kompas TV, Jumat (10/5/2024).

Dia lantas menyebut bahwa hal itu adalah kabar baik karena keberadaan oposisi bakal berdampak baik buat demokrasi di Tanah Air. Sebab, akan ada penyeimbang kekuasaan.

“Ini suatu kabar yang baik karena bagaimanapun kan kita melihat dalam beberapa minggu terakhir ada upaya yang sangat sistematik untuk menarik kekuatan di luar masuk dalam kekuasan. Ini positif buat demokrasi kita,” ujarnya.

Baca juga: Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Lebih lanjut, Burhanuddin mengatakan, dia sangat menyambut baik apabila salah satu partai yang tetap konsisten sebagai oposisi pemerintahan tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)

“Jadi kita menyambut positif PDI-P kalau setia dalam jalur oposisi karena itu bagian dari mandat konstitusi. Bukan untuk demokrasi saja tapi juga untuk memberikan kritik yang konstruktif buat kekuasaan,” katanya.

Sebagaimana diketahui, PDI-P salah satu partai yang berseberangan dengan kubu Prabowo-Gibran di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

PDI-P bersama dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, dan Hanura mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.

Oleh karenanya, banyak harapan memang agar PDI-P berada di luar pemerintahan guna mengawasi dari luar jalannya pemerintahan.

Baca juga: Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Namun, PDI-P diketahui belum mengambil sikap. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini bakal mengambil sikap usai melakukan rakernas.

Hanya saja, sejumlah elite PDI-P menegaskan bahwa keputusan mendukung atau menjadi oposisi pemerintahan tetap berada di tangan Megawati.

Sementara itu, kubu Prabowo-Gibran memang terus melakukan upaya mengajak partai politik lain untuk mendukung pemerintahan mendatang. Terutama, pihak yang berseberangan di Pilpres 2024.

Pesan Prabowo, jangan ganggu

Sebelumnya, saat menghadiri rakornas pilkada PAN, Prabowo menegaskan bahwa dirinya bakal berjuang bersama semua pihak yang bisa diajak bekerja sama.

Oleh karena itu, dia meminta agar para pihak yang tidak mau diajak bekerja sama untuk menonton saja dan tidak mengganggu.

Baca juga: Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

"Saya akan berjuang terus bersama semua kekuatan yang mau diajak kerja sama. Yang tidak mau diajak kerja sama tidak apa-apa. Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik," ujar Prabowo.

"Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu. Orang lagi mau kerja kok. Kita mau kerja. Kita mau kerja. Kita mau amankan kekayaan bangsa Indonesia,” katanya melanjutkan.

Prabowo menjelaskan, dirinya tidak ingin ada lagi orang Indonesia yang menangis karena lapar. Oleh karena itu, dia menekankan bahwa rakyat Indonesia tidak boleh tidak bisa makan.

"Saya yakin saudara tidak terima. Saya malu saya dikasih pangkat jenderal oleh rakyat. Saya dipilih oleh rakyat. Siang dan malam kita berpikir, saya berpikir, bagaimana rakyat Indonesia tidak ada yang lapar," ujar Prabowo.

Baca juga: Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com