JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Ganjar Pranowo menuju pengusungan calon presiden (capres) PDI-P tak mudah.
Setelah elektabilitasnya berada di urutan tiga teratas sejak 2021 lalu, Ganjar menghadapi banyak rintangan yang justru berasal dari internal PDI-P.
Ia sempat dianggap kelewatan oleh Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI-P Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul pada Mei 2021.
Saat itu, Pacul menganggap Ganjar terlalu berambisi untuk mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca juga: Ganjar Pranowo, Ambisi Pilpres, dan Serangan Bertubi PDI Perjuangan
Padahal, keputusan pencapresan ada di tangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Bahkan, Gubernur Jawa Tengah itu tak diundang pada acara HUT PDI-P ke-48 di Panti Marhaen Semarang.
Beberapa bulan berselang, Ganjar pun mendapatkan peringatan dari Megawati soal kinerjanya di Jawa Tengah dalam mengatasi banjir rob di Semarang.
Dianggap sebagai pesaing Ganjar dalam perebutan kursi capres, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani diduga sempat menyindir Ganjar dengan menyinggung pemimpin yang hobi bermain media sosial.
“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed,” ujar Puan, di Semarang, Jawa Tengah, 22 Mei 2021.