Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Batu Tulis, Memori Soekarno hingga Lokasi Deklarasi Ganjar Pranowo Capres

Kompas.com - 21/04/2023, 15:51 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

Istana Batu Tulis yang berdiri di atas lahas seluas 3,8 hektare juga dikelilingi oleh pagar tembok berwarna putih.

Menurut catatan sejarah, pembangunan kompleks bangunan itu dilakukan setelah kunjungan seorang ahli gunung berapi bernama Abraham Van Riebeeck pada 1702.

Saat itu Abraham Van Riebeeck ditugaskan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda di Batavia (kini Jakarta) untuk memeriksa kondisi Buitenzorg (Bogor) setelah letusan Gunung Salak pada 1699.

Baca juga: Jelang Pengumuman Capres PDI-P, Jokowi Tiba di Istana Batu Tulis

Dia mencatat lumpur akibat letusan Gunung Salak sempat menyumbat aliran Sungai Ciliwung.

Maka dari itu dia kemudian membersihkan sumbatan itu karena Sungai Ciliwung merupakan sumber air bagi penduduk Batavia. Van Riebeeck kemudian dipersilakan membangun sebuah tempat peristirahatan untuk memantau aktivitas Gunung Salak.

Kompleks bangunan itu yang saat ini kemudian menjadi cikal bakal Istana Batu Tulis. Tempatnya tidak jauh dari lokasi Prasasti Batu Tulis yang diyakini merupakan peninggalan Kerajaan Pakuan Pajajaran.

Lantas pada 1960-an, Presiden Sukarno membeli tanah di sekitar tempat peristirahatan itu.

Dia lantas meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk merancang sebuah bangunan untuk rumah tinggal dan tempat peristirahatan.

Baca juga: Begini Suasana Istana Batu Tulis Usai Kabar Bakal Diumumkannya Capres PDI-P

Sejumlah elemen gaya bangunan Istana Batu Tulis mirip dengan Istana Tampaksiring di Bali karena arsiteknya pun sama.

Menurut cerita masyarakat sekitar, saat itu Sukarno kerap menginap di Istana Batu Tulis dan gemar bercengkerama dengan warga sekitar.

Gejolak politik setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 membuat citra Sukarno meredup.

Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) lantas mencabut mandat kepada Sukarno sebagai presiden pada 7 Maret 1967.

Dalam buku otobiografi "Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat" yang ditulis Cindy Adams disebutkan, Sukarno berharap dia dimakamkan di wilayah pegununungan saat wafat.

Baca juga: Jelang Pengumuman Capres PDI-P, Jokowi Tiba di Istana Batu Tulis

Meski tidak menyebutkan secara khusus soal Istana Batu Tulis, dalam buku itu Sukarno berharap ingin dimakamkan di tempat yang sederhana.

"Saya ingin berbaring di antara perbukitan dan ketenangan. Hanya keindahan dari negara yang saya cintai dan kesederhanaan sebagaimana saya hadir. Saya berharap rumah terakhir saya dingin, pegunungan, daerah Priangan yang subur di mana saya bertemu pertama kali dengan petani Marhaen," kata Sukarno dalam buku itu.

Sukarno wafat pada 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Pemerintah Orde Baru memutuskan untuk memakamkan Sukarno di kota kelahirannya di Blitar, Jawa Timur melalui Keppres RI Nomor 44 Tahun 1970.

Baca juga: Memaknai Pertemuan Batu Tulis

Setelah Sukarno meninggal, pengelolaan Istana Batu Tulis diambil alih pemerintah Orde Baru.

Baru pada pemerintahan mendiang Presiden Abdurrahman Wahid, pengelolaan Istana Batu Tulis diserahkan kembali kepada ahli waris Sukarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com