Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jannus TH Siahaan
Doktor Sosiologi

Doktor Sosiologi dari Universitas Padjadjaran. Pengamat sosial dan kebijakan publik. Peneliti di Indonesian Initiative for Sustainable Mining (IISM). Pernah berprofesi sebagai Wartawan dan bekerja di industri pertambangan.

Memaknai Pertemuan Batu Tulis

Kompas.com - 13/10/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRESIDEN Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Batu Tulis, Bogor, tanggal 8 Oktober 2022 lalu, di tengah semakin kentaranya perbedaan kepentingan politik antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Namun para pihak yang terkait dengan Jokowi dengan PDIP menolak membingkai narasi di balik pertemuan tersebut dengan latar kepentingan pemilihan presiden 2024.

Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan beberapa pentolan relawan Jokowi, pertemuan Jokowi dan Megawati tersebut dalam rangka membahas masalah bangsa, mulai dari ketahanan pangan, ancaman resesi global, hingga pada masalah soliditas politik kebangsaan dan mitigasi perpecahan politik jelang 2024.

Namun, baik secara eksplisit maupun implisit, diakui atau tidak diakui, pertemuan kedua tokoh besar tersebut akan memberikan narasi tidak langsung kepada publik terkait munculnya dua nama di tubuh PDIP yang dua tahun belakangan mulai berbeda arah, yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Baca juga: Ujian Politik Ganjar Pranowo yang Kian Berat

Di ruang publik nasional, Puan dan Ganjar Pranowo sudah terlanjur membuat gambar politiknya masing-masing.

Tendensi PDIP dan Megawati yang terkesan lebih condong kepada Puan membuat Ganjar seolah terpinggirkan.

Masalahnya, secara faktual hampir di semua survei politik sejak dua tahun terakhir, angka elektabilitas Puan nyaris tidak ada apa-apanya dibanding Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo selalu berada di posisi tiga besar nama-nama yang diunggulkan selain Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Dan lebih dari itu, kesan politik Jokowi terhadap Puan setali tiga uang dengan kesan politik Megawati terhadap Ganjar Pranowo.

Walhasil, isu tentang adanya dua king maker dan dua bakal kandidat presiden mau tak mau membayangi gerak-gerik politik PDIP.

Gesekannya nyaris tak terlihat. Artinya, sampai hari ini relasi politik antara Megawati dan Jokowi masih terpelihara dengan baik, setidaknya begitulah yang nampak di ruang publik.

Namun jika lebih jeli melihat, akan muncul pemandangan lain. Memang tidak terjadi gesekan, tapi kedua kubu jelas-jelas sedang berada di dua jalan politik yang tidak terlalu sama.

Lihat saja, jika semakin kentara strategi pengucilan diterapkan oleh PDIP terhadap Ganjar Pranowo, maka semakin keras resistensi akar rumput pendukung Ganjar Pranowo terhadap PDIP di satu sisi dan gerakan politik Jokowi akan semakin lepas dari bayang-bayang PDIP di sisi lain.

Jokowi kembali mulai merangkul erat barisan-barisan relawannya berbarengan dengan kemunculan relawan-relawan baru untuk Ganjar Pranowo, di luar bendera partai PDIP.

Baca juga: Lain Anies Lain Ganjar

Jokowi bahkan mencoba eksperimen baru berupa Musra atau Musyawarah Rakyat, yang nampaknya dimaksudkan sebagai instrumen untuk melegitimasi pilihan politik Jokowi terkait bakal calon presiden untuk laga 2024. Lagi-lagi di luar koridor kepartaian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com