Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irwan P Ratu Bangsawan
Penulis dan Pamong Budaya di Disdikbud Banyuasin

Mahasiswa PJJ Hukum Universitas Siber Muhammadiyah, Yogyakarta

Dilema Menghadapi Anak yang Berkonflik dengan Hukum

Kompas.com - 19/03/2023, 08:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mereka merasa tertekan dan bingung tentang bagaimana cara mengatasi masalah yang mereka hadapi. Beberapa anak mungkin merasa putus asa dan terjebak dalam lingkaran kejahatan.

Selain itu, masalah anak-anak yang berkonflik dengan hukum seringkali disebabkan faktor-faktor sosial seperti kemiskinan, kekerasan dalam keluarga, dan penyalahgunaan narkoba. Faktor-faktor ini dapat memperburuk situasi dan membuat dilema anak semakin rumit.

Bagaimana kita dapat menyelesaikan dilema anak-anak yang berkonflik dengan hukum? Solusinya tidaklah mudah.

Namun, yang pasti adalah bahwa penanganan masalah ini harus memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anak, serta mengakomodasi faktor-faktor yang memengaruhi situasi mereka.

Kita harus memberikan bimbingan dan perlindungan kepada anak-anak, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki diri.

Selain itu, sistem peradilan pidana harus mengakomodasi kebutuhan anak dan memberikan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya.

Selain itu, upaya pencegahan dan penanganan masalah sosial yang mendasar juga harus dilakukan agar masalah anak-anak yang berkonflik dengan hukum dapat dikurangi.

Dalam menjawab dilema anak yang berkonflik dengan hukum, tidak ada solusi instan yang dapat diaplikasikan.

Namun, dengan upaya yang tepat dan konsisten, kita dapat membantu anak-anak untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi dan kembali ke jalan yang benar.

Selain itu, pendekatan yang digunakan dalam sistem peradilan pidana khusus untuk anak-anak juga perlu diperhatikan. Pendekatan yang digunakan harus bersifat rehabilitatif dan tidak bersifat retributif.

Tujuan dari sistem peradilan pidana khusus untuk anak-anak bukanlah menghukum anak, tetapi untuk memperbaiki perilaku anak agar tidak melakukan tindak pidana di masa depan.

Dalam hal ini, peran orangtua, guru, dan masyarakat juga sangat penting dalam mencegah terjadinya anak yang berkonflik dengan hukum.

Orangtua harus mengawasi anak-anak mereka dengan baik dan memberikan bimbingan yang tepat, sedangkan guru harus memberikan pendidikan yang bermanfaat bagi anak-anak.

Masyarakat juga harus berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam mencegah terjadinya anak yang berkonflik dengan hukum dengan cara memberikan informasi atau memberikan bantuan.

Dengan demikian, penanganan anak yang berkonflik dengan hukum memerlukan perhatian serius dari semua pihak, baik pemerintah, keluarga, maupun masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com