Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Yusril, PKS: Baiknya Tidak Berlomba dalam Ideologi

Kompas.com - 09/03/2023, 23:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai,  hendaknya tidak ada partai politik yang seolah menjadikan nilai-nilai, termasuk ideologi sebagai ajang kontestasi.

Sebab, semua partai politik memiliki nilai yang diperjuangkan masing-masing.

"Baik bagi kita untuk tidak berlomba dalam nilai atau ideologi," kata Mardani saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Tanggapi Yusril, PPP: Enggak Ada Parpol Murni Jualan Ideologi...

Hal tersebut disampaikan Mardani merespons pernyataan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang menyebut bahwa saat ini hanya tersisa dua partai politik yang berdasarkan ideologi, yakni PBB dan PDI-P.

Mardani meminta partai politik agar berlomba dalam memberikan pelayanan dan kebaikan kepada publik yang nanti akan memilihnya.

"Kita fokus bangun sistem dan melayani," ucap dia.

Meski demikian, anggota Komisi II DPR ini menegaskan bahwa asas PKS dalam berpolitik adalah agama Islam.

Namun, PKS tak bisa sendirian dan hanya berpegang pada asas tersebut.

Menurut Mardani, butuh kolaborasi semua pihak, termasuk partai politik lain untuk memberikan kebaikan bagi bangsa dan negara.

"PKS jelas menyatakan asas partai adalah Islam, tetapi kita bangun kolaborasi dengan semua unsur," kata dia.

Baca juga: PKS Tak Persoalkan Demokrat Tolak Wacana Duet Anies-Sandi untuk Pilpres 2024

Diberitakan sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra mengeklaim bahwa partai politik yang berdasarkan ideologi di Indonesia tersisa dua, yakni PDI Perjuangan dan PBB.

Hal itu ia ungkapkan setelah memberi keterangan sebagai pihak terkait dalam sidang lanjutan uji materi sistem pemilu proporsional terbuka yang berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (8/3/2023).

Mulanya, ia menuturkan alasannya mendukung sistem pemilu proporsional tertutup, yakni karena pemilu harus diikuti oleh partai politik sebagai katalisator dari pemikiran pemilih yang majemuk.

Orang-orang yang berpikiran sama, diasumsikan membentuk partai politik tertentu berdasarkan pikiran itu.

"Sementara partai ideologis ini kan cuma tinggal dua, PDI-P sama PBB. Yang lain-lain kan partai pragmatis semua, bukan partai ideologis. Tidak ada akar ideologisnya," ujar Yusril kepada wartawan, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com