Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Nama Dubes Korsel Mencuat dalam Pusaran Suap Hakim Agung...

Kompas.com - 23/02/2023, 10:25 WIB
Syakirun Ni'am,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

Diduga Turut Nikmati Aset KSP Intidana

Yosep mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkan dari kliennya, adik Dubes Korsel tersebut membeli sejumlah aset dari KSP Intidana dengan harga miring.

“Diduga pembelian tersebut itu di bawah harga,” tutur Yosep.

Gandi disebut berkepentingan agar Ketua Pengurus KSP Intidana Budiman Gandi Suparman tidak dipenjara dan KSP Intidana tidak dinyatakan pailit.

Sementara, kubu Yosep ingin Budiman dipenjara dan KSP Intidana dinyatakan bangkrut. Sebab, koperasi itu tidak kunjung mencairkan uang Heryanto Tanaka seniali puluhan miliar rupiah.

Menurut Yosep, jika Budiman dipenjara dan KSP Intidana dinyatakan bangkrut, maka aliran penjualan aset-aset koperasi itu akan terungkap.

“Diduga, Duta Besar Korea Selatan tersebut ikut menikmati hasilnya atau keluarganya,” ucap Yosep.

Jika Budiman tetap bebas dan koperasi tidak bangkrut, maka Gandi tidak khawatir jejak penjualan aset KSP Intidana akan diungkap.

“Karena diduga besar ada lari kepada mereka,” tuturnya.

Baca juga: Jaksa: Dua Debitur KSP Intidana Patungan Rp 4,8 Miliar, Suap Hakim Agung Sudrajad Dimyati

Mengetahui langkah Gandi, klien Yosep kemudian menghubungi Komisaris anak perusahaan BUMN, PT Wijaya Karya (Wika) Beton bernama Dadan Tri Yudianto.

Dadan merupakan penghubung klien Yosep, Heryanto Tanaka dengan Sekretaris MA, Hasbi Hasan.

“Saudara Dadan ini kemudian ini yang menghubungi saudara Hasbi untuk ikut membantu (mengurus perkara di MA),” tutur Yosep.

Bantah Temui Pimpinan MA dan Beli Aset

Dubes RI untuk Korsel Gandi Sulistiyanto membantah telah menemui pimpinan Mahkamah Agung.

Menurutnya, pernyataan Yosep tidak masuk akal. Sebab, ia tidak mengenal satu pun orang MA dan tidak bertandang ke gedung lembaga tersebut maupun melakukan pertemuan di luar.

“Enggak masuk akal saya enggak kenal orang itu, pengurusnya (KSP Intidana) juga enggak kenal, Budiman siapa ini siapa enggak kenal semua,” kata Gandi saat dihubungi Kompas.com melalui telepon.

Gandi mengaku tidak mengenal sejumlah nama-nama yang disebutkan. Ia menyatakan baru mengetahui Ketua MA bernama Syarifuddin dan Sekretaris MA bernama Hasbi Hasan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com