“Saudara Dadan ini kemudian ini yang menghubungi saudara Hasbi untuk ikut membantu,” ujarnya.
Dubes RI untuk Korsel, Gandi Sulistiyanto membantah terkait dengan perkara KSP Intidana.
Gandi menyatakan, baik dirinya maupun adiknya tidak membeli aset dari koperasi tersebut.
Ia juga mengaku tidak tertarik dan tidak menyimpan uang di KSP Intidana.
“Saya juga tidak taruh duit ke sana sama sekali juga tidak. Mungkin ada orang yang menggunakan nama saya, mungkin bisa jadi,” tuturnya.
Gandi menilai pernyataan Yosep ngawur. Sebab, ia tidak mengenal satupun pimpinan maupun Hakim Agung MA.
Baca juga: Kasus Suap KSP Intidana di Mahkamah Agung, Ini Kata KemenkopUKM
Ia juga membantah pernah berkunjung ke Gedung MA RI maupun menemui orang dari instansi tersebut di luar.
Gandi mengaku tidak mengenal nama-nama Ketua MA Syarifuddin, Sekretaris MA Hasbi Hasan, dan Hakim Agung Gazalba Saleh.
“Saya tidak ada kenal satupun pimpinan MA satupun hakim agung saya enggak ada yang kenal dan saya tidak ada kepentingan dengan koperasi ini,” kata Gandi.
Sebelumnya, dalam persidangan perkara suapnya, Yosep Parera membantah dirinya yang memberi tahu keberadaan Hakim Agung MA yang “masuk angin” kepada PNS di MA, Desy Yustria.
Menurut Yosep, dalam salah satu kesempatan Desy mengatakan terdapat “orang perusahaan Sinar Mas” yang menemui pimpinan MA.
“Pak itu kok ada orang dari Sinar Mas kok menghadap sama pimpinan,” kata Yosep menirukan pernyataan Desy.
“Orang Sinar Mas-nya itu siapa?" lanjutnya.
Yosep kemudian menghubungi kliennya dan mendapatkan informasi bahwa orang Sinarmas yang dimaksud adalah Duta Besar Korea Selatan.
“Saya mencari data sumber klien saya ternyata orang Sinar Mas itu adalah Duta Besar Korea Selatan,” tuturnya.