Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang-Surut Hubungan Amien Rais dan Prabowo, Dulu Mendukung Kini Merasa Ditinggalkan

Kompas.com - 18/02/2023, 11:00 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan antara Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami pasang surut selama keduanya berkiprah di dunia politik.

Keduanya dahulu sempat menjadi pihak yang berseberangan, lalu Amien mendukung Prabowo mati-matian, tetapi kini Amien mengaku dikecewakan oleh Prabowo.

Hubungan Amien dan Prabowo agaknya mencerminkan bahwa peran seseorang dalam menjalani dunia politik memang sukar ditebak.

Baca juga: Cerita Amien Rais Tak Bisa Menghubungi Prabowo Subianto...

Berseberangan

Hubungan antara Amien dan Prabowo terentang jauh sejak tahun 1998 lalu, ketika masa pemerintahan Presiden Soeharto sudah memasuki usia 'senja'.

Amien yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah merupakan salah satu tokoh masyarakat yang kerap mengkritik Pak Harto dan menyerukan adanya reformasi.

Ketika unjuk rasa mahasiswa besar-besaran terjadi pada Mei 1998, Amien juga menjadi tokoh yang lantang meminta Pak Harto untuk mundur.

Baca juga: Amien Rais Kecewa Prabowo Bisa Nonton Konser tetapi Tak Angkat Teleponnya, Gerindra: Beliau Sibuk

Di sisi lain, Prabowo ketika itu jelas berada di kubu the smiling general. Tak hanya karena jabatannya sebagai panglima Komando Cadangan Strateegis Angkatan Darat (Kostrad), Prabowo saat itu juga merupakan menantu Soeharto.

Di era tersebut, Prabowo juga disebut-sebut sosok di balik penculikan para aktivis pada medio 1997-1998 ketika masih menjabat sebagai komandan jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Bahkan, Prabowo mengakui bahwa dirinya pernah diperintahkan untuk mengejar Amien karena menentang Suharto.

"Pak Sohibul Iman dulu demo lawan tentara, sekarang Beliau yang mengusung mantan tentara. Dulu saya termasuk ditugaskan ngejar Pak Sohibul Iman dan Pak Amien Rais. Nyuwun sewu (minta maaf) Pak Amien Rais," ujar Prabowo, November 2018 lalu.

Singkat cerita, pada akhirnya Suharto mengundurkan diri dan popularitas Amien sebagai salah satu tokoh reformasi melejit.

Ia mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) lalu menjabat sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 1999-2004.

Sementara itu, setelah Soeharto lengser, Prabowo diberhentikan dari militer dan 'lenyap' dari dunia politik.

Baca juga: Dukung Anies Capres, Amien Rais Doakan Prabowo jadi Presiden

Koalisi di 2014-2019

Bertahun-tahun setelah Suharto lengser, Prabowo dan Amien justru berada di kubu yang sama pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Saat itu, Prabowo maju sebagai calon presiden didampingi oleh Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang maju sebagai calon wakil presiden.

Amien yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN pun menjadi salah satu tokoh yang mati-matian mendukung pasangan Prabowo-Hatta.

Baca juga: Ketika Mardiono Guyon ke Prabowo Mau Pinjam Sandiaga Uno...

Dukungan tersebut tentu menimbulkan pertanyaan karena Amien adalah salah satu sosok yang pernah berseberangan, bahkan disebut pernah meminta Prabowo diadili karena kasus penculikan.

Namun, Amien menyatakan bahwa hal itu adalah pernyataan yang dibuat-buat.

"Saya tantang, kalau Anda bisa cari kembali potongan koran media cetak yang saya ngomong seperti itu, atau rekaman radio, atau rekaman televisi yang berkata seperti itu," kata Amien dalam wawancara dengan TV One pada 2014 lalu.

"Saya akan jalan kaki Jakarta-Yogya bolak balik, kalau perlu sambil engklek. Saya enggak seperti itu. Insya Allah saya enggak pernah nuduh Prabowo yang begitu, enggak," kata Amien.

Baca juga: Hadir Diundang Amien Rais, Rocky Gerung Siap Kampanye untuk Partai Ummat

Sementara itu, Prabowo menyebut Amien sebagai tokoh panutannya. Ia juga bercerita bahwa ia sudah sejak lama ingin bekerja sama dengan Amien.

"Beliau (Amien) ini mentor saya. Hubungan saya dengan beliau sudah puluhan tahun," kata Prabowo, Mei 2014.

Namun, pasangan Prabowo-Hatta nyatanya kalah pada Pilpres 2014 dari pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Kekalahan itu rupanya tidak menghentikan kongsi antara Prabowo dan Amien. Lima tahun berselang, keduanya kembali bersekutu saat Prabowo berlaga di Pilpres 2019.

Baca juga: Soal Pertemuan Jokowi-Prabowo, Istana: Pertemuan Reguler, Sering Dilakukan

Amien menjadi salah satu tokoh yang lantang menyuarakan dukungan kepada Prabowo untuk terpilih menjadi presiden, ia juga tidak segan-segan melontarkan kritik kepada Jokowi, kompetitor Prabowo.

Meski akhirnya Prabowo dinyatakan kalah dari Jokowi, semangat Amien Rais tidak luntur. Ia pun sempat menyerukan adanya people power dalam merespons dugaan kecurangan dalam pemilu.

"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita nggak akan ke MK. Nggak ada gunanya, tapi kita people power. People power sah," ucap Amien, Maret 2019.

Berpisah Jalan dan Dikecewakan

Selepas Pilpres 2019, hubungan Amien dan Prabowo pun mulai renggan. Amien, misalnya, mempertanyakan sikap Prabowo yang bertemu dengan Jokowi tanpa sepengetahuan dirinya.

Seperti diketahui, Jokowi dan Prabowo pernah bertemu di Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta pada Juli 2019 setelah pemilihan presiden yang berlangsung sangat panas.

"Sama sekali saya belum tahu. Makanya itu, mengapa kok tiba-tiba nyelonong?" kata Amien.

Amien juga berulang kali mendorong Prabowo untuk mengambil sikap sebagai oposisi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca juga: Puja-puji Anies untuk Amien Rais: Bapak Reformasi hingga Cendekiawan Luar Biasa

"Kalau saya, sebaiknya memang kita di luar saja. Jadi sangat indah kalau kubu Prabowo itu di luar. Ini juga terhormat untuk mengawasi lima tahun mendatang," ujar Amien.

Namun, permintaan itu seolah tak digubris. Prabowo pada akhirnya bergabung ke pemerintahan Jokowi dan menjadi menteri pertahanan hingga saat ini.

Tak hanya Prabowo, partai yang didirikan oleh Amien, PAN, pada belakangan juga merapat ke pemerintahan Jokowi setelah dua kali mendukung Prabowo.

Amien lantas memilih keluar dari PAN lalu mendirikan Partai Ummat.

Tak Lagi Dukung Prabowo

Satu tahun menjelang Pilpres 2024, Amien melalui Partai Ummat kini sudah mengalihkan dukungannya kepada Prabowo.

Dalam rapat kerja nasional Partai Ummat, Rabu (15/2/2023) lalu, Amien mengumumkan bahwa Partai Ummat mendukung mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Amien mengatakan, nama Prabowo sebenarnya masuk ke dalam bursa capres yang hendak diusung Partai Ummat, selain Anies dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Namun, komunikasinya selama tiga bulan dengan Prabowo justru diacuhkan atau dicueki. Prabowo juga tidak memenuhi undangan untuk hadir di Rakernas Partai Ummat.

Baca juga: PPP: Tak Hanya Prabowo yang Ingin Khofifah Jadi Cawapres

"Jadi, Pak Prabowo itu tiga bulan saya hubungi, tidak pernah diangkat," ujar Amien

Amien bercerita, asisten Prabowo selalu mengatakan bahwa bosnya sedang berada di luar negeri setiap Amien meminta bertemu.

Amien pun menyindir Prabowo yang sempat menonton konser band Dewa 19 tetapi tidak mengangkat telepon darinya.

"Please, I want to see Prabowo for ten minutes only! Jadi melihat kemarin konser (Dewa19) kan bisa, bahkan dua jam lebih. Tapi untuk ketemu sahabat karibnya ini... Tapi mana? Ya sudah lah," kata Amien.

Amien pun menyebut, saat ini mereka berada di jalan yang berbeda. Akan tetapi, ia tetap mendoakan Prabowo agar bisa menjadi presiden suatu saat nanti

"Jadi kita masing-masing, saya doakan Pak Prabowo selalu in a good shape, mudah-mudahan juga tercapai apa yang dicita-citakan, dia ingin jadi Presiden, tetapi asal didukung Jokowi," kata Amien.

Jadi kalau saya melihat sesungguhnya agak aneh ya, yang berkuasa itu kan Allah. Tapi mengapa ya kalau diizinkan Pak Jokowi, saya masuk, kalau enggak, ya enggak, enggak merusak apa-apa," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com