Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Diminta Bentuk Tim Operasi Khusus Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Kompas.com - 08/02/2023, 15:56 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI diminta membentuk tim khusus operasi yang bertugas membebaskan pilot Susi Air Philips Marthen yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan, pembentukan tim operasi khusus ini bertujuan untuk mengakhiri ketidakpastian mengenai nasib sang pilot.

"Ada langkah cepat untuk mengakhiri ketidakpastian, paling enggak, perlu dibentuk tim khusus untuk menangani penyanderaan," ujar Fahmi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: 15 Pekerja Bangunan yang Diancam KKB Egianus Kogoya di Nduga Dievakuasi ke RSUD Mimika

Menurut Fahmi, pembentukan tim ini seperti halnya Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma yang membebaskan peneliti Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1996.

Berkaca dari pembebasan tersebut, Fahmi mengatakan pembentukan tim operasi khusus ini bisa diisi oleh personel di luar satuan tugas (satgas) yang beroperasi di Papua.

Hal ini dilakukan supaya satgas yang sudah beroperasi di Papua tetap fokus menjalankan skemanya di lapangan.

"Kalau mengambil dari satgas yang sudah ada, malah menganggu skema operasi yang sudah berjalan, lebih baik membentuk tim operasi khusus pembebasan sandera," ujar Fahmi.

Fahmi menilai, satuan Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI bisa saja dilibatkan dalam tim ini.

Pelibatan Koopsus TNI juga bisa menjadi peluang bagi mereka untuk unjuk kemampuan di medan operasi.

Adapun Koopsus TNI merupakan sebuah satuan yang berintikan pasukan elite dari tiga matra, baik TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU.

"Koopsus bisa dipakai unjuk kemampuan, bisa diperankan, ini menunjukkan ditangani secara khusus, dan terpisah," jelas Fahmi.

Sementara, dari sisi Polri, Fahmi menilai Brimob maupun Densus 88 juga bisa dilibatkan untuk membebaskan sandera.

Baca juga: 15 Pekerja Bangunan yang Diancam KKB Selamat karena Mengamankan Diri di Rumah Pendeta

Di sisi lain, Fahmi menggarisbawahi, jika memang nantinya digelar operasi pembebasan, keselamatan sandera dan personel yang terlibat perlu menjadi perhatian utama.

"Keselamatan sandera, personel, faktor penting. Artinya ini harus disiapkan cermat, cepat, jangan sampai ada korban, baik sandera maupun pasukan," imbuh dia.

Kronologi

Peristiwa pembakaran pesawat Susi Air bermula ketika adanya informasi mengenai pergerakan KKB pimpinan Egianus Kogoya yang mengancam 15 pekerja bangunan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com