JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid meminta pemerintah dan aparat keamanan mengutamakan keselamatan warga sipil dan asing yang diduga disandera oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Nduga, Papua Pegunungan.
"Semua pihak harus mengutamakan jalan non-kekerasan demi menyelamatkan warga sipil," kata Usman melalui keterangan pers yang dikutip pada Rabu (8/2/2023).
Usman mengatakan, pemerintah terikat kewajiban internasional hak asasi manusia untuk menjamin keselamatan setiap orang, termasuk warga negara asing, dari segala bentuk kekerasan.
"Jika terjadi kekerasan, maka negara wajib untuk mengusut dan memastikan tegaknya keadilan dan akuntabilitas, bukan terus melanggengkan pendekatan lama yang selama puluhan tahun ini menimbulkan banyak korban," ujar Usman.
Baca juga: Panglima TNI Upayakan Evakuasi Pilot-Penumpang Susi Air yang Hilang di Nduga Dilakukan Hari Ini
Menurut Usman, tidak adanya ganjaran atas perbuatan kekerasan seperti pembakaran dan penculikan warga sipil, serta pendekatan keamanan secara terus-menerus oleh pemerintah hanya akan memperparah kekerasan di Papua.
"Kami mendesak semua pihak untuk menahan diri dan menghormati hak asasi manusia,” ucap Usman.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Pilatus Porter maskapai Susi Air diduga dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan Selasa (7/2/2023) pagi.
Pendiri Susi Air, Susi Pudjiastuti menduga kuat bahwa pesawat telah dibakar.
Baca juga: Kemenhub: Keberadaan Pilot dan Penumpang Susi Air di Nduga Belum Diketahui Pasti
Sebab, pesawat PK-BVY mendarat di Lapangan Terbang Paro dalam keadaan selamat.
Sementara Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M. Saleh Mustafa memastikan, Pilot Susi Air PK-BVY Philips Marthen (37) saat ini dibawa oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Sedangkan 5 warga sipil yang menumpang pesawat itu yakni Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W, dilaporkan turut disandera.
"(Pilot) Dibawa oleh kelompok EK (Egianus Kogoya)," ujarnya melalui pesan singkat.
Baca juga: Kapolda Papua: KKB Mengira Pesawat Susi Air Akan Dipakai Mengevakuasi 15 Tukang
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyebutkan, saat ini 15 pekerja bangunan yang sempat diancam oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya dipastikan aman.
Benny memastikan para pekerja bisa selamat karena mengamankan diri di salah satu rumah pendeta.
Upaya evakuasi terhadap para pekerja, terang Benny, berjalan lancar tanpa ada gangguan dari pihak KKB.
"Sejauh ini tidak ada gangguan," kata dia.
Baca juga: Pilot Susi Air Diduga Dibawa KKB di Nduga, Polri Lakukan Operasi Pencarian
Akan tetapi, ada kendala dari sisi cuaca. Lokasi penjemputan para pekerja di Distrik Paro sedang berkabut sehingga evakuasi menggunakan helikopter belum bisa dilanjutkan.
"Ketika cuaca sudah membaik, evakuasi akan dilanjutkan," kata Benny.
Benny mengatakan 15 pekerja tersebut adalah Gregorius Yanwarin, Domianus Wenehen, Thadeus Belyanan, Ical Behuku, Simon Walter, dan Martinus Yanwarin.
Kemudian, Gerardius Ruban, Fransiskus Rendi Ruban, Yogi Parlahutan Siregar, Refalino Walten, Antonius Heatubun, Martinus Heatubun, Andreas Kolatlena, Amatus Ruban, dan Walterius Emanuel Heatuban.
(Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Pythag Kurniati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.