Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Campuri "Reshuffle", PDI-P: Kalau Presiden Nilai Timnya Kompak, Pasti Dipertahankan

Kompas.com - 30/01/2023, 18:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menegaskan bahwa partainya tidak mencampuri urusan presiden terkait rencana perombakan kabinet atau reshuffle.

Menurut dia, terkait Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanyalah dinamika politik biasa.

"Kalau Bapak Presiden menilai timnya kompak, solid masih bagus, ya pasti dipertahankan," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Sebaliknya, lanjut dia, apabila Presiden menilai tim kabinet tidak kompak atau kinerja menurun, bisa jadi reshuffle akan benar dilakukan.

"Memang, semua ini kewenangan Bapak Presiden," ujarnya.

Baca juga: Kata Istana soal Isu Reshuffle di 1 Februari 2023

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini mengaku belum mengetahui apakah ada pemberitahuan ke partai politik sebelum presiden melakukan reshuffle.

Sementara itu, terkait reshuffle yang digadang terjadi pada 1 Februari hari Rabu Pon, Said enggan mengomentarinya.

Menurut dia, soal "Rabu Pon" muncul karena kebiasaan Jokowi yang mengganti atau melakukan reshuffle pada waktu itu.

"Kan bapak presiden sukanya Rabu Pon, ya sudah Rabu Pon, kan kita tidak akan mempertanyakan kenapa hari Rabu, kan tidak. Tidak dalam posisi," ucapnya.

Baca juga: Soal Reshuffle, Nasdem: Apa Pun Keputusannya, Dasarnya Pasti Kinerja, Bukan Politik

"Soal tanggal, soal hari, kebetulan Rabu, Rabunya Rabu Pon, itukan bukan wilayah yang sebenarnya subtansinya dalam politik juga enggak ada," tambah Said.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto angkat bicara soal kebiasaan Presiden Jokowi yang kerap melakukan reshuffle atau perombakan kabinet pada hari Rabu Pon dalam kalender Jawa.

Hasto menilai, Jokowi memang kerap membuat keputusan istimewa pada waktu tersebut.

"Ya, Rabu Pon, berbagai momentum-momentum pada Rabu Pon, itu memang sering mengandung sesuatu yang istimewa dalam pengertian muncul kesadaran batin di dalam mengambil keputusan-keputusan strategis," kata Hasto ditemui di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1/2023).

Ditanya soal Rabu Pon yang dalam waktu dekat jatuh pada 1 Februari, Hasto tak ingin berandai-andai bahwa itu bakal menjadi momentum penting Presiden untuk melakukan reshuffle.

Ia pun lantas menilai bahwa setiap pemimpin memang memiliki preferensi tertentu dalam menyikapi tanggal-tanggal yang dianggap sakral.

"Kalau Bung Karno preferensi 17 Agustus 1945, maka membangun waduk Jatiluhur itu mengandung angka-angka itu. Kemudian menetapkan pola pembangunan semesta berencana, itu total halamannya seperti itu, mewakili 17-8-45 sehingga itu preferensi biasa dipilih para pemimpin," ungkap Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com