Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu 2024, Ganjar: Parpol Perlu Sering Ngopi agar Tidak Baperan

Kompas.com - 17/01/2023, 12:29 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan agar para partai politik (parpol) untuk sering berkomunikasi menjelang Pemilu 2024.

Menurut dia, komunikasi perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya aksi saling sindir hingga terbawa perasaan (baper) saat perhelatan tahun politik.

"Partai-partai saya kira perlu menjaga juga. Sering-sering ngobrol, sering-sering ngopi sehingga tidak baperan nanti, sehingga menuju 2024 harapannya semua sudah siap," kata Ganjar saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forkopimda Tahun 2023 di SICC, Bogor, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Hadiri Pembukaan Porseni NU, Ganjar: Spirit dan Semangatnya Susah Dicari Padanannya

Ia menambahkan, semua pihak perlu memainkan perannya masing-masing agar kontestasi politik berjalan aman. Terlebih lagi, bukan kali ini saja Indonesia melaksanakan pemilu.

Para elite politik, sebut Ganjar, juga sudah punya pengalaman dan rekam jejak yang cukup lama pasca-reformasi.

"Kan kita sudah memainkan peran masing-masing, peran berpolitik sudah lama pasca-reformasi. Mestinya kita sudah naik kelas lah, sudah dewasa," ucap Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar juga menyebutkan, sosialisasi kepada publik juga diperlukan guna mengantisipasi terjadinya politik identitas menjelang pilpres.

Baca juga: Mengaku Seiring dengan Ganjar, Erick Thohir: Tetapi Tunggu Dulu, Ojo Kesusu

Sosialisasi diperlukan agar stabilitas politik terjaga. Sejauh ini, kata dia, stabilitas politik di wilayah yang dipimpinnya pun masih terjaga.

"Butuh komunikasi, butuh sosialisasi terus-menerus untuk menjaga relasi antarumat beragama dijaga. Alhamdulillah sih bagus ya so far. Bagus," jelas Ganjar.

Sebelumnya, masalah stabilitas politik juga disebut oleh Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan di acara yang sama.

Jokowi mengingatkan, tugas dan fungsi TNI/Polri adalah menjaga keamanan menuju pemilu. Oleh karena itu, mantan Wali Kota Solo itu meminta TNI-Polri menjaga masyarakat agar tidak menjadi korban politik identitas.

Baca juga: Tak Hadiri Pembukaan Porseni NU 2023, Gibran Pamit ke Erick Thohir dan Ganjar Pranowo: Urusan Mendesak di Jakarta

Kemudian, turut memetakan potensi kerawanan yang kemungkinan terjadi. Potensi kerawanan ini harus dipetakan sebelum memakan korban dan merugikan masyarakat.

Selain itu, ia mengingatkan TNI-Polri menjaga kondusivitas memasuki tahun politik dan kontestasi pilpres tahun 2024. Ia meminta dua lembaga itu tidak berpolitik praktis.

"Jangan pas kejadian, baru kita pontang-panting sibuk ke sana ke sini. (Saling menyalahkan) Salah siapa ini, salah siapa ini," ungkap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com