"Politik selalu berubah, selalu dinamis. Hari ini mungkin seperti itu, ke depan kita nggak tahu. Itu yang sulit dipelajari di politik," tutur Ujang.
Sebagaimana diketahui, Megawati banyak menyoroti isu tentang perempuan dalam pidatonya di acara HUT ke-50 PDI-P, Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Tumpeng HUT PDI-P Ke-50 dari Megawati untuk Jokowi hingga Puan, Tak Ada untuk Ganjar?
Presiden kelima RI itu menyayangkan minimnya peran perempuan di jabatan eksekutif dan legislatif. Padahal, aturan sudah dibuat sedemikian rupa untuk mendorong partisipasi kaum hawa.
"Jadi persentase itu ingin saya naikkan, tapi anjlok banget, yang namanya di legislatif, di struktur di eksekutif," kata Megawati.
"Jadi tanya saya, sekolahan apa enggak? Yes. Terus kenapa? Apa sih kurangnya? Kurang dari aturannya, rasanya kok enggak salah," lanjut dia.
Di hadapan ribuan kader PDI-P yang hadir termasuk Puan dan Ganjar, Megawati menyinggung banyaknya perempuan Indonesia maupun dunia yang dicatat sejarah sebagai pemimpin. Dia ingin, ke depan lahir pemimpin-pemimpin besar perempuan lain seperti dahulu lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.