Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Nomor 17, PPP: Kami Mencoba Peruntungan Baru

Kompas.com - 15/12/2022, 00:18 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyatakan puas dengan nomor baru PPP sebagi peserta Pemilu 2024.

Adapun dalam undian nomor peserta Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2022) malam, PPP mendapatkan nomor urut 17.

“Sesuai keinginan karena kami memang ingin nomor terakhir saja. Dari pada nomor di tengah,” ujar Arsul pada wartawan.

Ia mengungkapkan, PPP kurang beruntung dengan nomor urut 10 pada Pemilu 2019.

Baca juga: Pilih Ikut Undian, PPP Dapat Nomor Urut 17 pada Pemilu 2024

Menurutnya, dengan angka itu jumlah suara PPP mengalami penurunan ketimbang Pemilu 2014.

Ia menilai dengan nomor urut 17, pihaknya bakal lebih mudah melakukan sosialisasi pada masyarakat.

Sebab angka tersebut dirasa dekat dengan kehidupan masyarakat.

“Shalat 17 rakaat, kemerdekaan 17 Agustus, Nuzulul Qur’an 17, nanti kita cari lagi lah apa. Ini baru dapat tiga,” paparnya.

Baca juga: PPP Minta Nomor Urut Baru untuk Pemilu 2024

Terakhir ia optimis dengan nomor tersebut PPP bisa meningkatkan perolehan suaranya dalam Pemilu 2024.

“Enggak (khawatir). Semua nomor menguntungkan tapi kita harus cari peruntungan baru,” tandasnya.

Diketahui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2022 yang menggantikan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 memberi keleluasaan untuk parpol Parlemen memilih nomor urutnya pada Pemilu 2024.

Baca juga: PPP soal Deddy Corbuzier Jadi Letkol Tituler TNI: Apa Prestasinya di Mata Kemenhan?

Parpol Parlemen boleh memilih nomor urut sesuai Pemilu 2019 atau melakukan pengundian kembali.

Dari 9 Parpol Parlemen, hanya PPP yang mengambil langkah pengundian ulang nomor urut peserta Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com