Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Disarankan Tidak Gabung Partai Politik jika Maju Cawapres 2024

Kompas.com - 30/11/2022, 16:36 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyarankan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak bergabung dengan partai politik manapun apabila maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.

Pasalnya, dengan tidak bergabung ke satu partai, maka Ridwan Kamil bisa mendapat dukungan dari banyak partai.

"Saya malah melihat RK (Ridwan Kamil) lebih baik tidak berpartai. Sehingga kemudian peluangnya untuk mendapatkan dukungan dari beberapa partai bisa terjadi," ujar Yunarto saat dihubungi, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Survei Charta Politika: Ridwan Kamil Salip Sandiaga Uno jadi Cawapres

Ia menjelaskan, partai politik lain yang ikut mengusung akan merasa dirugikan jika ternyata Ridwan Kamil sudah menjadi kader partai lain.

Dia lantas mencontohkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Golkar, PAN, dan PPP.

Apabila Ridwan Kamil bergabung ke dalam 1 dari 3 partai itu, kata Yunarto, maka 2 partai sisanya akan dirugikan.

"Karena efek ekor jasnya itu hanya didapatkan oleh partai itu. Nah itu yang menurut saya harus dilihat secara lebih jeli," tuturnya.

Baca juga: Survei Charta Politika: Ganjar Akan Tetap Dipilih Mayoritas Pendukungnya jika Jadi Capres Partai Lain

Lebih jauh, Yunarto mengatakan peluang Ridwan Kamil untuk menjadi cawapres sangat besar.

Yunarto menyebut Ridwan Kamil sangat cocok untuk mendampingi Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024.

"Kenapa? Ganjar cenderung lemah di Jabar, tapi kuat di Jateng dan Jatim. Sehingga keberadaan RK bisa menutupi kelemahan itu," ucap Yunarto.

"(Duet Ganjar-RK) paling mantap. Ya karena basis suaranya berbeda. Sehingga keduanya bisa saling melengkapi," imbuhnya.

Baca juga: Survei Charta Politika: Sebagian Pendukung Urung Pilih PDI-P jika Tak Usung Ganjar Jadi Capres

Diketahui, dalam survei Charta Politik terbaru, Ridwan Kamil punya elektabilitas tertinggi sebagai cawapres.

Dengan demikian, Ridwan Kamil menyalip elektabilitas Sandiaga Uno yang sebelumnya selalu berada di peringkat pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com