JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) daerah kerja Madinah, Leksmana, menyebut ada beberapa penyakit yang sering dialami jemaah haji asal Indonesia.
Pertama adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang disebabkan oleh berbagai macam kondisi.
"Karena kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah." kata Leksmana dalam keterangan tertulis, Jumat (10/5/2024).
Baca juga: Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah
Selain itu, gangguan pencernaan seperti diare, muntah, sakit perut menjadi langganan karena perubahan pola makan dan air minum yang berbeda.
"Dan sanitasi yang mungkin tidak memadai juga perlu diwaspadai," imbuhnya.
Leksmana juga menyebutkan dehidrasi menjadi risiko yang serius jika jemaah tak cukup minum air.
Dehidrasi akut ini bisa terjadi karena cuaca panas di Makkah dan Madinah yang sangat panas.
Baca juga: 554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei
Selain itu, penyakit kulit, infeksi jamur, ruam panas, atau luka akibat gesekan pakaian bisa terjadi karena panas dan kelembaban yang tinggi.
"Penyakit menular, seperti flu, demam, atau penyakit menular lainnya karena interaksi dengan jemaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda juga perlu diantisipasi." ujarnya.
Untuk jemaah yang memiliki penyakit kronis juga bisa kambuh saat berada di Tanah Suci. Kondisi seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung bisa menjadi lebih sulit dikontrol karena perubahan pola makan, kurang istirahat, dan stres selama perjalanan.
Baca juga: Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan
"Serta trauma atau cedera, terutama karena kerumunan besar dalam melakukan ritual seperti tawaf dan melempar jumrah." imbuh dia.
Untuk itu, ia merekomendasikan beberapa obat yang disarankan untuk dibawa oleh jemaah haji yaitu; obat antidiare, obat pencernaan, obat pereda nyeri, obat alergi, obat untuk masalah kulit, obat flu dan batuk, serta obat pribadi yang biasa dikonsumsi untuk kondisi kesehatan tertentu.
Seperti obat untuk tekanan darah tinggi, diabetes, jantung atau kondisi medis lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.