Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: Anies Dipilih karena Pintar, Ganjar Merakyat, Prabowo Tegas

Kompas.com - 29/11/2022, 19:10 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Lembaga survei Charta Politika membeberkan alasan masyarakat memilih tiga calon presiden (capres) dengan elektabilitas tertinggi, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berdasarkan hasil survei mereka. 

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, Ganjar dipilih karena merakyat, Anies karena kecerdasannya, sedangkan Prabowo karena tegas.

Survei ini diselenggarakan pada 4-12 November 2022 melalui wawancara tatap muka.

Baca juga: Survei Charta Politika: Ridwan Kamil Salip Sandiaga Uno jadi Cawapres

Dengan metode multistage random sampling, survei melibatkan 1.220 responden. Adapun margin of error survei ini sebesar 2,83 persen.

Dalam surveinya, Charta Politika bertanya kepada para responden, "Apakah alasan utama bapak/ibu/saudara memilih (nama tokoh) jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini?"

"Kita pengin tahu orang milih Ganjar karena apa, orang milih Anies kenapa, orang milih Prabowo karena apa, dan ada data menarik. Ada karakter yang dibaca berbeda oleh responden," ujar Yunarto, seperti dilihat di akun YouTube Charta Politika Indonesia, Selasa (29/11/2022).

Yunarto memaparkan, variabel alasan pemilih memilih Prabowo adalah karena Ketua Umum Partai Gerindra itu tegas.

Dia menyebut hal tersebut linier dengan latar belakang Prabowo yang berasal dari kalangan militer.

"Sedangkan angka alasan dikarenakan kinerja atau karena merakyatnya jauh lebih kecil," kata dia.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas PDI-P Teratas, Demokrat Masuk Lima Besar

Kemudian, Yunarto mengatakan, sebagian besar responden menilai Ganjar merakyat, yakni sebanyak 42 persen.

Sementara itu, hanya sedikit masyarakat yang mempertimbangkan ketegasan Ganjar. 

"Hanya 4 persen yang menyatakan (memilih Ganjar) karena alasan tegas. Atau hanya 6 persen misalnya dikarenakan alasan santun," ucap Yunarto.

Kemudian, ia mengatakan, Anies dipilih karena cerdas atau pintar.

"Mas Anies disebabkan oleh image karena dia cerdas dan pintar di angka 33 persen," ucap Yunarto.

Selain itu, ia menyampaikan alasan kedua masyarakat memilih Ganjar dan Anies.

Dia mengatakan, Anies dan Ganjar dipilih jadi capres lantaran punya kinerja baik saat menjabat gubernur di daerah masing-masing.

"Saya kira ini akan jadi pertarungan menarik apabila ketiganya bertarung betul-betul," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com