Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Jokowi Jelang Tahun Politik: Hindari Gesekan, Tinggalkan Politik Identitas

Kompas.com - 30/11/2022, 07:36 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurang dari dua tahun menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menyampaikan beragam pesan bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi tahun politik.

Saat membuka acara Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Pontianak, Selasa (29/11/2022) kemarin, Jokowi mengingatkan masyarakat untuk menjaga stabilitas politik dan menghindari gesekan.

"Saya titip, saya titip saya titip, kita semuanya menjaga stabilitas politik. Setuju? Jangan sampai ada yang gesekan. Hindari, jangan sampai ada yang benturan. Hindari, jangan sampai ada yang apalagi mengadu domba. Hati-hati sekali lagi," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, komitmen menjaga stabilitas politik dibutuhkan karena Indonesia adalah negara yang beragam dengan terdiri dari 714 suku bangsa.

"Jangan sampai ada gesekan di tahun politik. Semuanya harus menjaga stabilitas keamanan. Negara ini harus aman. Setuju? Sehingga pemerintah bisa menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita semuanya," ujarnya.

Baca juga: Sederet Kode Jokowi soal Calon Pemimpin hingga Sinyal Dukungan untuk Ganjar dan Prabowo

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan bahwa pemimpin di masa depan harus menyadari arti penting keberagaman masyarakat Indonesia.

Menurut Jokowi, para pemimpin harus menyadari itu karena keberagaman bangsa Indonesia adalah sebuah kekayaan.

"Yang paling penting pemimpin Indonesia sekarang, ke depan dan ke depannya lagi, siapapun harus menyadari bahwa Indonesia ini beragam, harus sadar mengenai keberagaman Indonesia yang berbeda-beda, yang beragam," katanya.

Tak hanya para pemimpin, Jokowi mengatakan bahwa masyarakat juga harus memahami keberagaman yang dimiliki Indonesia agar menjadikannya sebagai kekuatan, bukan kelemahan.

"Perbedaan itu bukan memecah belah. Perbedaan itu adalah kekuatan, perbedaan itu bukan melemahkan, tetapi menguatkan. Jadi jangan sampai karena kita berbeda suku, berbeda sub suku, menjadi kelihatan pecah belah," ujar Jokowi.

"Justru karena kita berbeda-beda itulah menjadi sebuah kekuatan besar," kata mantan Wali Kota Solo itu menambahkan.

Baca juga: Survei Indopol: Rapor Kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf Trennya Negatif di Akhir Tahun

Minta suasana adem

Jokowi bukan kali ini saja memberikan petuah-petuahnya mengenai apa yang harus dilakukan dalam menghadapi tahun politik.

Saat membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) pada 21 November lalu, Jokowi juga berpesan kepada para tokoh yang maju sebagai calon presiden (capres) untuk menjaga situasi politik tetap tenang.

"Saya titip dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini, kita harus semua menjaga agar kondusivitas, situasi politik itu tetap adem kalau bisa. Kalau enggak bisa, paling banter ya anget (hangat) tapi jangan panas. Karena situasinya tidak normal. Hati-hati situasi dunia sedang tidak normal," kata Jokowi.

Ketika itu, ia mengingatkan bahwa sudah ada 14 negara yang saat ini meminta bantuan anggaran dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Halaman:


Terkini Lainnya

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com