JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menyinggung soal kriteria pemimpin masa depan dalam sejumlah pernyataannya di depan publik.
Salah satunya disampaikan pada Selasa (29/11/2022), saat memberikan sambutan di acara peresmian pembukaan acara Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) di Pontianak.
Jokowi menyinggung soal pemimpin mendatang yang harus menyadari keberagaman masyarakat Indonesia dan menjadikannya sebagai kekuatan.
"Betapa negara kita ini negara yang sangat besar sekali. Itu yang sering kita tidak sadar. Dan yang paling penting pemimpin Indonesia sekarang, ke depan dan ke depannya lagi, siapapun harus menyadari bahwa Indonesia ini beragam, harus sadar mengenai keberagaman Indonesia yang berbeda-beda, yang beragam," ujar Jokowi dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Pengamat: Jokowi dan Relawan Sudah Fight, tetapi Ganjar-nya Ngeles
"Karena buat kita keberagaman itu adalah kekayaan besar bangsa kita. Bener? Ini prinsip bagi pemimpin Indonesia, siapapun. Sebagai negara besar kita harus menyadari mengenai keberagaman itu," tegasnya.
Pemahaman soal keberagaman ini beberapa hari lalu juga sempat disinggung Jokowi dalam sambutannya di acara relawan bertajuk Gerakan Nusantara Satu.
Pada acara yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (26/11/2022) itu, Jokowi mengingatkan Indonesia merupakan negara besar yang memiliki beragam suku, bahasa dan agama.
Sehingga untuk mengelola negara seperti Indonesia, diperlukan pemimpin yang menyadari keberagaman tersebut.
Baca juga: Jokowi Sebut Pembangunan Istana Presiden di IKN Dimulai Desember
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga meminta para pendukungnya untuk memilih pemimpin yang memahami perasaan rakyat.
Kemudian, Kepala Negara meminta relawannya berhati-hati jangan sampai salah memilih sosok pemimpin yang hanya senang tinggal di istana yang nyaman.
"Ini negara besar, ini negara besar jangan hanya duduk manis di Istana Presiden. Carilah, saya ingatkan, carilah pemimpin yang senang dan turun ke bawah! Yang mau merasakan keringatnya rakyat," tegas Jokowi.
Pada Sabtu, Jokowi juga mengungkapkan, ada sejumlah ciri pemimpin yang memikirkan kondisi rakyat secara serius.
Ciri-ciri itu menurutnya tampak jelas secara fisik sehingga bisa dicermati masyarakat.
Antara lain wajah yang penuh dengan kerutan dan rambut yang dipenuhi uban karena memikirkan rakyatnya.
"Perlu saya sampaikan, perlu saya sampaikan, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya itu kelihatan. Dari penampilannya itu kelihatan, nanyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua, ada! Ada itu," ungkap Jokowi sambil tersenyum.
Baca juga: Jokowi Sebut Menteri Basuki, Ganjar hingga Prabowo Saat Ditanya soal Pemimpin Rambut Putih
"Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya. Dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati-hati. Lihat juga lihat rambut rambutnya, wah kalau rambutnya putih semua ini mikirin rakyat ini," tegasnya.
Pernyataan Presiden itu pun langsung menjadi perbincangan publik. Di media sosial banyak orang membuat meme tentang ciri-ciri yang disebutkan Jokowi.
Tak sedikit pula warganet yang melakukan edit foto tokoh nasional atau politisi agar rambut mereka menjadi putih dan muka dipenuhi kerutan agar identik dengan ciri fisik yang disebutkan Jokowi.
Sementara itu, dalam keterangan persnya kepada media di Pontianak pada Selasa siang, Presiden Jokowi mengatakan dirinya mempersilakan pernyataan rambut putih itu ditafsirkan apapun.
Baca juga: Jokowi: Prinsip bagi Siapa Pun Pemimpin Indonesia, Harus Menyadari Keberagaman
Namun, ia menekankan bahwa seseorang yang bekerjakeras biasanya mempengaruhi penampilan fisiknya.
"Ya ditafsirkan apapun silahkan. Tetapi memang dalam hal orang nekerja, kalau kerjanya sungguh-sungguh, kalau kerjanya keras pasti akan mempengaruhi fisiknya," ujar Jokowi dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
"Entah itu saking mikirnya, benar-benar mikir sehingga kerutan di wajah jadi banyak. Termasuk juga rambut. Mikirnya sangat berlebihan, sangat dan keras ya bisa saja rambutnya jadi putih," lanjutnya.
Awak media lantas bertanya apakah pernyataan secara spesifik soal rambut putih merupakan kode bahwa Presiden menekankan sosok bakal calon presiden (capres) tertentu.
Namun, Jokowi menegaskan ada banyak tokoh nasional dan pemimpin di Indonesia ini yang berambut putih.
Baca juga: PDI-P Desak Jokowi Tinggalkan Relawan yang Minta Serang Oposisi: Menakutkan...