Sementara itu, Perwakilan UNICEF Indonesia Maniza Zaman menyatakan, pentingnya optimalisasi KPP sebagai bagian dari lima pilar strategis dalam Strategi Nasional Stunting.
Dia menyebutkan, 1.000 hari pertama kehidupan adalah periode penting untuk membuka potensi penuh seorang anak.
Baca juga: Percepat Penuruanan Stunting, Tanoto Foundation Kolaborasi Pemprov Jateng
“Kemitraan antara UNICEF dan Tanoto Foundation bertujuan mendorong dan mendukung ibu hamil, pengasuh anak, dan keluarga dalam memahami dan mengadopsi perilaku kunci untuk mencegah stunting, serta mengoptimalkan tumbuh kembang anak selama periode emas tersebut,” ujarnya.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam 10 tahun terakhir.
Namun, Indonesia masih terus bergelut dengan salah satu beban permasalahan gizi yang amat serius, yaitu stunting.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang bersifat permanen jika tidak ditangani sedini mungkin.
Stunting diakibatkan anak kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan tidak mendapatkan stimulasi psikososial yang cukup.
Hal tersebut terutama terjadi sejak masih dalam bentuk janin di dalam kandungan sampai awal kehidupan anak atau 1.000 hari pertama kehidupan.
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021, 24,4 persen atau lebih dari tujuh juta anak balita mengalami stunting dan lebih dari dua juta balita tergolong sangat kurus (wasted).
Baca juga: Dukung Pemerintah, Tanoto Foundation Latih Guru Lewat Program Pintar Penggerak
Bila semakin banyak anak mengalami stunting, dampaknya akan membatasi kemajuan bangsa menuju tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).
Hal tersebut pun menjadi ancaman signifikan bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.