Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tanoto Foundation dan UNICEF Ingatkan Orangtua Pentingnya Vaksin bagi Anak

Kompas.com - 29/04/2022, 14:09 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Vaksin bagi anak adalah salah satu kemajuan terbesar dalam dunia kesehatan dan pembangunan global. Inovasi ini dapat mengurangi risiko anak terkena berbagai penyakit berbahaya yang menyebabkan kematian.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa pemberian vaksin bagi anak hingga orang dewasa terbukti bisa mengurangi beban masyarakat akibat infeksi penyakit menular.

Selain itu, vaksin juga dapat mendukung pencapaian tumbuh kembang optimal anak.

Pesatnya perkembangan teknologi tentunya sangat membantu orangtua mengakses informasi mengenai vaksin bagi anak. Akan tetapi, para orangtua perlu berhati-hati dengan banyaknya misinformasi yang beredar di media sosial (medsos) maupun internet.

Salah satu disinformasi yang kerap muncul adalah tentang imunisasi anak-anak sejak dini.

Berangkat dari hal itu, Tanoto Foundation bersama United Nations Children Fund (UNICEF) East Asia and Pacific berbagi informasi mengenai pentingnya vaksin bagi anak-anak melalui live chat di Facebook UNICEF Regional Asia Timur dan Pacific, Kamis (28/4/2022).

Acara ini diselenggarakan sekaligus untuk memperingati Hari Imunisasi Sedunia 2022.

Baca juga: Tanoto Student Research Award 2022 Resmi Dibuka dengan Konsep Baru

Spesialis Imunisasi UNICEF Regional, Khin Devi Aung mengatakan, selama kurun waktu lima tahun terakhir, pencapaian imunisasi anak terbilang cukup tinggi.

Namun, dalam kurun waktu 2020-2021, terdapat 2,4 juta dari 27,4 juta bayi di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang melewatkan tiga dosis vaksin difteri, tetanus, dan pertusis (DTP) yang direkomendasikan. Hal ini terjadi karena adanya pandemi Covid-19 dan situasi dunia yang tidak menentu.

“Tahun 2020 hingga 2021 dunia sedang tidak aman. Anak-anak tidak mendapatkan imunisasi rutin. Apalagi mereka yang berada di daerah konflik seperti Suriah. Mereka butuh vaksin, tetapi tidak bisa mendapatkannya,” tutur Khin Devi dalam live chat, Kamis (28/4/2022).

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia pada 2021 menyebutkan, tingkat vaksinasi anak menurun menjadi 79,6 persen dibandingkan pada 2020 sebesar 84,2 persen.

Khin Devi melanjutkan, pihaknya bersama dengan semua pemerintah berusaha memastikan anak-anak yang melewatkan vaksin dengan berbagai alasan agar dapat segera mendapatkan haknya kembali.

Baca juga: Punya Ide Bisnis dan Ingin Bangun Startup? Ikuti Program Tanoto Foundation Ini

“Indonesia akan memulai kampanye pada Mei 2022 mengenai pentingnya anak-anak mendapatkan vaksin. Tentunya orangtua dan pemerintah tidak ingin anak-anak mengalami sakit berbahaya akibat tidak mendapatkan vaksin," kata Khin Devi.

"Jadi, silahkan untuk pergi ke pusat kesehatan terdekat dan memulai untuk mendapatkan vaksin bagi anak,” tambah Khin Devi..

Sementara itu, Supervisor Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Tonga, Sister Afu Tei mengatakan, dia selalu menegaskan pentingnya vaksin bagi anak-anak selama bekerja di dunia kesehatan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com