Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Minta Pemerintah Pakai Politik Bebas Aktif Ala Soekarno, Suarakan Perdamaian di KTT G20

Kompas.com - 15/11/2022, 13:57 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta pemerintah menggunakan politik bebas aktif saat menyuarakan perdamaian dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Ia menilai, gelaran tersebut menjadi momentum yang tepat untuk mewujudkan perdamaian dunia karena dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping.

“Semangat politik bebas aktif yang digelorakan negara-negara nonblok pada saat itu harus kembali digelorakan,” tutur Muzani dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).

“Sebagaimana semangat Bung Karno dalam pidatonya saat Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang menekankan perlunya politik dunia yang multipolar, mengedepankan kemanusiaan dan kerjasama dalam membangun dunia yang lebih baik,” papar dia.

Baca juga: 4 Pesan Jokowi Saat Buka KTT G20, dari Krisis Pangan hingga Perang

Ia mengatakan, pemerintah harus bisa menunjukkan pada dunia bahwa perdamaian bermula dari forum G20 tersebut.

Politik bebas aktif, menurut dia, mesti menjadi acuan pemerintah untuk konsisten mendorong terwujudnya perdamaian dunia dan membantu penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.

“Yang membawa malapetaka terhadap krisis pembangunan, perekonomian, bahkan ancaman perang dunia ketiga,” ucap dia.

Menurut dia, kesuksesan Indonesia meyakinkan Xi Jinping dan Joe Biden untuk hadir merupakan langkah nyata mendorong perdamaian global.

Sebab, kedua negara tersebut kerap berseteru dalam berbagai aspek mulai dari sektor ekonomi sampai pertahanan.

“Pertemuan Joe Biden dengan Xi Jinping adalah bentuk nyata bagi partisipasi Indonesia dalam upaya menciptakan dunia yang damai, aman, tertib,” kata dia.

KTT G20 digelar hari ini hingga besok Rabu (16/11/2022) besok di Pulau Dewata.

Pada Senin (14/11/2022), Joe Biden dan Xi Jinping melakukan pertemuan empat mata.

Baca juga: Saat Para Kepala Negara G20 Sibukkan Diri Ketika Tunggu Kedatangan Joe Biden

Biden mengatakan, pertemuan itu membahas soal kesepakatan kedua negara memajukan hak asasi manusia (HAM) dan membela tatanan internasional.

Ia menegaskan, meski Amerika Serikat kerap bersaing dengan China, pihaknya tak ingin kompetisi itu berakhir dengan konflik.

"Kami akan bersaing dengan penuh semangat, tetapi saya tidak mencari konflik, saya ingin mengelola kompetisi ini secara bertanggung jawab. Saya ingin memastikan bahwa setiap negara mematuhi aturan lalu lintas internasional," kata Biden dikutip melalui siaran pers tim komunikasi Media G20.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menekankan KTT G20 tidak bertujuan hanya untuk menyampaikan berbagai wacana.

Ia mendorong perhelatan tersebut melahirkan capaian yang nyata.

"Kita tidak hanya bicara, tapi melakukan langkah-langkah nyata. Mari kita perlihatkan kepada dunia bahwa kita dapat bersikap bijak, memikul tanggung jawab, dan menunjukkan jiwa kepemimpinan," tutur Jokowi saat membuka forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com