Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2022, 07:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, sejumlah pemimpin negara ASEAN kecewa dengan situasi di Myanmar yang semakin memburuk dan tidak ada kemajuan dalam implementasi 5-Point of Consensus.

Retno menuturkan, kekecewaan pemimpin ASEAN itu mengemuka dalam sesi retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Phnom Penh pada Jumat (11/11/2022) yang mendiskusikan perkembangan situasi Myanmar.

"Rata-rata pemimpin ASEAN menyampaikan concern dan bahkan kekecewaan bahwa situasi di Myanmar semakin memburuk," kata Retno dalam keterangan pers, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

"Tidak adanya kemajuan yang signifikan dalam implementasi 5-Point of Consensus (5PC) dan dilihat tidak adanya komitmen junta militer Myanmar untuk mengimplementasikan 5PC," ujar Retno melanjutkan.

Baca juga: Jokowi: Indonesia Kecewa dengan Situasi Myanmar yang Memburuk

Retno menuturkan, para menteri luar negeri ASEAN pun membahas negosiasi mengenai review dan keputusan para pemimpin ASEAN terkait 5PC.

Menurut dia, tidak mudah mencapai konsensus dari keputusan para pemimpin ASEAN mengenai implementasi 5PC meski akhirnya kesepakatan dapat tercapai.

Ia menyatakan, salah satu isi keputusan tersebut menegaskan bahwa partisipasi non-political representation dari Myanmar berlaku untuk KTT maupun pertemuan menteri luar negeri ASEAN (AMM).

"Ini adalah untuk pertama kalinya para pemimpin menegaskan tidak diizinkannya wakil tingkat politik dari Myanmar untuk berpartisipasi dalam dan pertemuan para menteri luar negeri," kata Retno.

"Dan ini keputusan tertulis pertama pada tingkat pemimpin yang dikeluarkan oleh ASEAN. Tentunya ini menjadi yurisprudensi bagi ASEAN," ujar dia.

Selain itu, para pemimpin ASEAN juga menugaskan ASEAN Coordinating Counsel atau para menlu untuk mengkaji lebih lanjut partisipasi Myanmar di semua pertemuan ASEAN bila diperlukan.

Baca juga: Jokowi Bertemu PM Singapura, Bahas G20 hingga Isu Myanmar

Retno mengatakan, keputusan ini juga mengirimkan pesan kuat kepada junta militer Myanmar untuk membuat situasi membaik.

"Mengirimkan pesan yang kuat atau bahkan warning kepada junta militer Myanmar bahwa jika situasi tidak membaik maka pengaturan yang diterapkan untuk AMM dan KTT dapat berlaku untuk pengaturan ASEAN lainnya," kata Retno.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan, Indonesia kecewa atas situasi di Myanmar yang semakin buruk dan tidak adanya progres signifikan dari implementasi 5PC oleh junta militer Myanmar.

"Indonesia sangat kecewa dengan situasi Myanmar yang semakin buruk, tidak adanya progres yang signifikan dari implementasi 5PC sekaligus kita tidak melihat adanya komitmen dari junta militer untuk mengimplementasikannya,” dalam keterangan pers di sela-sela KTT ASEAN di Phnom Penh, Jumat.

Baca juga: Menlu Retno Kecam Tindakan Junta Myanmar yang Jatuhkan Bom Saat Konser Musik di Kachin

Jokowi menegaskan, situasi di Myanmar tidak boleh mengganggu perjalanan dan kerja sama ASEAN.

Ia mengatakan, Indonesia juga mempertegas posisinya untuk tidak memperbolehkan non-political representation dalam KTT ASEAN dan pertemuan tingkat menteri luar negeri.

"Indonesia juga mengusulkan hal serupa diberlakukan di luar pertemuan tingkat menteri luar negeri," ujar Jokowi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 13 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Merinding Tahu Putri Ariani Dapat Golden Buzzer di America's Got Talent

Ganjar Merinding Tahu Putri Ariani Dapat Golden Buzzer di America's Got Talent

Nasional
Indonesia Resmi Bebas Masker, Masyarakat Tetap Diminta Booster Vaksin Covid-19

Indonesia Resmi Bebas Masker, Masyarakat Tetap Diminta Booster Vaksin Covid-19

Nasional
Ganjar Sebut Jokowi Kalah di Beberapa Tempat Gara-gara 'Stempel PKI'

Ganjar Sebut Jokowi Kalah di Beberapa Tempat Gara-gara "Stempel PKI"

Nasional
PDI-P Atur Pertemuan Tertutup Megawati dengan Cak Imin-Airlangga Hartarto

PDI-P Atur Pertemuan Tertutup Megawati dengan Cak Imin-Airlangga Hartarto

Nasional
Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Nasional
Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Nasional
Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak 'Lapor Gus Men'

Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak 'Lapor Gus Men'

Nasional
Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Nasional
Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu

Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu

Nasional
Aburizal Bakrie Nilai Golkar Tak Perlu Buru-buru Putuskan Arah Koalisi

Aburizal Bakrie Nilai Golkar Tak Perlu Buru-buru Putuskan Arah Koalisi

Nasional
Menaker Ida: SDM Indonesia Harus Punya Karakter Pancasila

Menaker Ida: SDM Indonesia Harus Punya Karakter Pancasila

Nasional
Pameran GTTGN 2023 Cetak Transaksi Rp 2,1 Miliar dalam 4 Hari

Pameran GTTGN 2023 Cetak Transaksi Rp 2,1 Miliar dalam 4 Hari

Nasional
Ganjar Sebut Ada Parpol Lain yang Bakal Mendukungnya Setelah Perindo

Ganjar Sebut Ada Parpol Lain yang Bakal Mendukungnya Setelah Perindo

Nasional
Megawati: Saya Ingin Pensiun, tetapi Enggak Dikasih Sama Pak Jokowi

Megawati: Saya Ingin Pensiun, tetapi Enggak Dikasih Sama Pak Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com